Beritasulsel.com – Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe, mengikuti High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sulawesi Selatan, bersama Gubernur Sulawesi Selatan, Perwakilan Bank Indonesia, dan sejumlah Kepala Daerah se Sulawesi Selatan, Rabu 29 April 2020.
Hadir mendampingi Wali Kota Parepare, yakni Sekda Kota Parepare, Iwan Asaad, Asisten Setdako Kota Parepare, serta Kepala SKPD terkait.
Dalam arahannya, Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah, meminta kepada para Kepala Daerah yang ada di Sulsel agar aktif dalam memantau kondisi kebutuhan pokok yang ada di daerahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bahwa saat ini terjadi kelangkaan khususnya bawang merah, bawang putih dan gula pasir namun hal ini perlu mendapat perhatian kita khususnya dukungan setiap daerah. Kita berharap ada kerjasama antar daerah untuk menjaga ketersediaan pangan di semua sisi, baik dari sisi stok maupun dari sisi distribusi agar inflasi dan ketersediaan pangan kita dapat terkendali,” kata Nurdin Abdullah.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini, mengatakan saat ini kondisi telah mengalami deflasi, yang kemudian dibutuhkan penanganan dan perhatian khusus.
“Selain itu dalam kesempatan ini kita juga akan membicarakan hal hal yang berkaitan dengan tim akses percepatan keuangan daerah khususnya peran TPAKD dalam situasi covid ini,” ucap Nurdin.
Perwakilan Bank Indonesia, Bambang K, mengatakan, Provinsi Sulawesi Selatan sampai pada bulan Maret kemarin kondisi inflasi masih dalam tataran terkendali dengan rata berada pada plus minus 3.
“Hasil survey Bank Indonesia menunjukkan inflasi yang dipicu emas, telur ayam ras dan yg menurun adalah daging ayam ras, bandeng dan cabe rawit,” jelas Bambang.
Bambang, menuturkan, jika trend penurunan dari sebelumnya, meskipun selama ini selalu berada diatas nasional, Inflasi terjadi di zona Watampone/Bulukumba sementara di zona lainnya mengalami deflasi.
“Inflasi di Sulsel didorong oleh kelompok makanan minuman dan sembako. Sementara kelompok transportasi mengalami deflasi. Bawang putih memberikan kontribusi inflasi yang tinggi termasuk cabe rawit dan minyak goreng disusul rokok kretek disusul administrasi pricing dikendalikan oleh pemerintah adalah angkutan bus, dan bensin,” terang Bambang.
Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe, mengaku, melalui forum tersebut kemudian, bersama dengan beberapa kepala daerah lainnya, berbagi informasi khususnya komoditi kebutuhan pokok yang ada di daerah masing-masing.
“Dengan forum ini maka kemudian kita buka peluang masing-masing daerah untuk melaporkan kebutuhan pokok yang mendesak, dan juga kebutuhan pokok yang mungkin masih stabil atau tersedia lebih di daerahnya,” kata Taufan Pawe.
Taufan, menuturkan, jika Kota Parepare merupakan pusat aktivitas kebutuhan pokok yang ada di Sulsel, untuk kemudian di eksport ke beberapa daerah yang ada di Indonesia.
“Kita ini bagian dari aktivitas keluar masuknya bahan pokok khususnya yang akan dikirim ke Kalimantan, maka kemudian kita pastikan kebutuhan di Parepare tetap terkendali hingga selesainya bulan Ramadhan ini,” ujarnya. (RIS/BSS)