Beritasulsel.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, melakukan kunjungan dan peninjauan Kawasan Pengembangan Hortikultura Kampung Pisang, di Dusun Bottae, Desa Makkawaru, Kecamatan Mattiro Bulu, Kamis, 2 November 2023.
Berbagai upaya dilakukan agar Sulsel bisa menjadi penghasil pisang terbesar di dunia, dan bisa berkembang menjadi skala industri. Termasuk fasilitas kredit usaha rakyat.
Ia mengaku bangga dengan prestasi Pinrang, daerah yang sangat subur Di perkampungan tersebut, budidaya pisang telah dilakukan selama puluhan tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hanya, sebutnya, pada umumnya budidaya pisang di Sulsel belum dilakukan dengan manajemen pengelolaan pengetahuan yang baik tentang pisang.
“Produk pisang ini memiliki nilai keekonomian tinggi, ini sesuatu yang sudah ada di masyarakat. Ini kita tinggal buat manajemen yang lebih bagus dengan jumlah produksi bagus dan kualitasnya kita tingkatkan, serta konsistensi kuantitas,” kata Bahtiar.
Ia menyebutkan, hampir semua bagian pisang dapat digunakan dan bernilai ekonomis. Daunnya bisa jadi pakan alternatif ternak atau pupuk kompos. Bahkan diekspor. Pelepahnya bisa jadi pembalut yang paling lembut. Bahkan di Filipina, batang pisang sudah jadi kain.
Ia pun mendorong hadir produk inovatif dari bahan dasar pisang.
“Di Lombok sudah ada kripik pohon pisang, sedangkan di Banten ada abon jantung pisang,” ujarnya.
Adapun Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel akan memberikan pelatihan komoditi pisang.
Di Pinrang, Bahtiar juga bertemu dengan seorang wirausaha muda yang kripik pisangnya dengan bahan baku dari daerah tersebut. Produknya telah masuk di 1.000 retail modern dan juga diekspor, termasuk ke Hongkong.
“Tugas saya bersama Pak Bupati memastikan usaha seperti ini berkembang, jadi ini bukan mimpi,” pungkasnya.
Sementara, owner PT Bachiss Indonesia, Reza Alamsyah, mengatakan, produknya memanfaatkan pisang gepok. Ada varian rasa yang banyak, dan menyehatkan.
“Kami ingin mengubah mindset anak muda dari cemilan olahan menjadi keripik buah,” ucapnya. (*)