Wajo, Sulsel – Suasana haru hari menyelimuti haflah ikhtitam/penamatan Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Pondok Pesantren Tahfiz Al-Qur’an Al Mu’minun di Desa Tellesang, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Ahad (22/05/2022).
Salah satunya saat Bupati Wajo, Amran Mahmud, naik ke panggung menyerahkan sertifikat hafalan 30 juz kepada para hafiz. Seorang hafiz terlihat sesenggukan dan berkali-kali menyeka air mata, yang lain pun demikian. Orang nomor satu di Bumi Lamaddukelleng pun larut dalam suasana. Ia terlihat berbisik dan menepuk pundak para hafiz sebagai penyemangat.
Di lokasi, Amran Mahmud bersama Ketua TP PKK Wajo, Sitti Maryam, masing-masing di tempat terpisah menyerahkan sertifikat hafalan 30 juz 4 orang hafiz dan 8 orang hafizah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Informasi dihimpun, dari lima tingkatan pendidikan dengan jumlah peserta didik 637 orang yang dibina pondok pesantren ini, 234 orang yang mengikuti program tahfiz. Dari 236 orang yang tamat tahun ini, 134 di antaranya adalah tahfiz dengan jumlah hafalan beragam, termasuk 12 orang yang berhasil menghafal 30 juz.
Kegiatan ini turut dihadiri Ketua STIBA Makassar, Ahmad Hanafi, legislator DPRD Wajo, Elfrianto dan Herman Arif, Kepala Kantor Kemenag Wajo, Muhammad Yunus, Camat bersama Kapolsek dan Danramil Pitumpanua, jajaran pembina dan pengurus pondok pesantren, serta undangan lainnya yang terpisah tempat antara laki-laki dan perempuan.
Amran Mahmud menyampaikan bahwa dirinya mengharapkan agar penyiapan generasi qur’ani menjadi salah satu program prioritasnya. “Dengan menyiapkan generasi qur’ani, generasi yang menghafal, apalagi bisa mengamalkan makna dari Al-Qur’an, ini bisa menjadi benteng bagi anak-anak kita untuk menghadapi dampak buruk perkembangan zaman,” beber Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wajo ini.
Harapan itupun telah berkali-kali disampaikan Amran Mahmud pada berbagai kesempatan, yakni mencetak ribuan penghafal Al-Qur’an di Wajo beberapa tahun ke depan–yang sedikit demi sedikit mulai terwujud. Tercatat saat ini ada 3.581 santri dan santriwati tengah sedang menghafal Al-Qur’an dan tidak sedikit di antaranya telah sudah diwisuda dan menyelesaikan hafalan 30 juz.
Amran Mahmud melanjutkan bahwa hal ini juga merupakan esensi dari salah satu dari 25 program kerja nyatanya bersama Wakil Bupati Wajo, Amran, yaitu Gerakan Masjid Cantik (Gemantik). “Gerakan Masjid Cantik adalah bukan hanya bagaimana menetapkan standar kelayakan fisik bagi setiap masjid, tetapi bagaimana memakmurkan dan menjadikannya sebagai wahana pembinaan umat, salah satunya dengan menyiapkan program tahfizul Qur’an di dalamnya,” jelas Amran Mahmud.
Amran Mahmud pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus, pembina, dan tenaga pendidik yang berada dalam naungan pondok pesantren ini atas upayanya dalam menyiapkan peserta didik berkualitas.
“Saya ucapkan selamat pada anak-anakku yang baru saja menyelesaikan setiap tingkat pendidikannya. Saya harapkan agar jangan berhenti sampai di sini. Terus belajar dan lanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan harus dibarengi dengan semangat untuk terus berprestasi,” ucapnya.(prd)