Parepare, Sulsel – Pemerintah Kota Parepare bersama DPRD Parepare dan mahasiswa termasuk Polres Parepare turun memantau harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional Parepare, Selasa, 12 April 2022.
Itu menindaklanjuti salah satu poin aspirasi mahasiswa dalam demonstrasi sehari sebelumnya, 11 April 2022, yang meminta DPRD dan Pemkot Parepare turun melakukan pengawasan lapangan untuk memastikan kestabilan harga dan stok bahan pokok.
Dari Pemkot Parepare turun Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Parepare, Prasetyo Catur, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Muh Nur, Plt Kabag Perekonomian dan SDA, Rudy M, Kepala UPTD Pengelolaan Pasar, Rahim, dan jajaran terkait Pemkot Parepare lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara dari DPRD Parepare turun lengkap tiga pimpinan yakni Ketua DPRD Hj Andi Nurhatina Tipu, serta dua Wakil Ketua H Tasming Hamid dan M Rahmat Sjamsu Alam. Beberapa perwakilan mahasiswa ikut turun memantau.
Pantauan dilakukan di dua pasar tradisional terbesar di Parepare yakni Pasar Rakyat Sumpang Minangae dan Pasar Rakyat Lakessi, serta Swalayan Sejahtera.
Hasilnya, tidak ditemukan gejolak berarti. Kenaikan harga masih dalam batas wajar, dan stok mencukupi selama Ramadan. Meski sempat ada kecurigaan penimbunan minyak goreng, namun setelah diklarifikasi ke pedagang bersangkutan, tidak seperti itu.
Minyak goreng yang menjadi perhatian serius, menurut beberapa pedagang, tidak lagi langka seperti sebelum-sebelumnya.
Minyak goreng curah di tingkat ritel ditemukan masih dijual sesuai HET yakni Rp14 ribu per liter dan kemasan Rp15.500 per kilogram. Harga kemudian menjadi naik di tingkat pengecer, yang bervariasi, mulai dari Rp16 ribu hingga Rp20 ribu per liter.
Kepala Dinas Perdagangan Parepare Prasetyo Catur mengungkapkan, kecurigaan adanya penimbunan minyak goreng di salah satu kios yang dipantau, sudah diperjelas oleh pemilik kios bahwa tidak ada penimbunan.
“Terkait dugaan penimbunan, itu ada miskomunikasi antara mahasiswa dan pemilik. Jadi memang ada satu produk minyak goreng kemasan 18 liter. Akan tetapi kemasan tersebut masih dalam bentuk plastik, dan pedagang ini mengambil inisiatif untuk memindahkan ke dalam wadah yaitu jeriken 18 liter untuk kembali dijual sesuai harga minyak goreng kemasan,” ungkap Prasetyo.
Wakil Ketua DPRD Tasming Hamid mengingatkan Dinas Perdagangan untuk tetap intens memantau perkembangan harga barang kebutuhan pokok di pasar, untuk memastikan tidak ada gejolak khususnya selama Ramadan dan lebaran Idulfitri nanti.
“Kami mengimbau kepada Dinas Perdagangan agar selalu memantau harga. Karena bulan Ramadan sangat rentan terjadi turbulensi harga,” ingat Tasming Hamid. (*)