Beritasulsel.com – Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah melakukan kunjungan ke Posko Gugus Tugas Covid-19 Parepare yang berada di Rumah Jabatan Walikota Parepare. Jumat, 8/5/2020.
Kedatangan orang nomor satu di Sulsel itu sekaligus memberikan bantuan alat dari para donatur.
“Kami berikan support kepada teman-teman gugus tugas yang dikomandoi Pak Wali Kota, khususnya di Parepare. Yang kedua, kita juga mengapresiasi tim gugus yang ada di sini bersama seluruh forkopimda yang terus melakukan tracking contact kepada mereka yang masuk dalam ODP dan OTG,” kata Nurdin Abdullah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tracking contact sangat penting dilakukan secara masif, sebab dapat memutus mata rantai penularannya.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, menyebutkan, terdapat enam klaster penyebaran covid di Parepare. Yakni klaster Lambelu, Kapurung, Lakessi, Al-Kautsar, Asrama POM, dan klaster Maros.
“Untuk klaster Kapurung, dimana ada pesta kapurung, ada keluarga yang merasa gembira. Anak ABK kapal asing, di situ awalnya menyebar,” jelas Taufan.
Klaster kapurung ini sudah melibatkan 11 pasien sebarannya. Lima di Perumahan Lompoe Mas, lima di Lompoe Bulu, yang AB ini jamaah Masjid Bulu, satu di Jalan Lintas Nol.
Untuk klaster Lakessi, juga membuat Pemkot sangat waspada dan prihatin sebab merupakan pasar terbesar di tanah kelahiran mantan Presiden BJ Habibie. Pasien positifnya memiliki riwayat sebagai penjual nasi campur dan penjual sayur.
“Kita memikirkan, alhamdulillah, Pak Gubernur respon dengan rapid test, ternyata memberikan 350 rapid test. Dan ini kami lakukan pemeriksaan nantinya kepada yang pernah berinteraksi dengan ibu ini di pasar,” sebut Taufan.
Klaster keempat adalah Masjid Al- Kautsar merupakan jamaah tablik alumni dari Gowa dan aktif di masjid tersebut. Pemerintah Parepare, sebutnya, bertindak tegas melangkah cepat menghalau orang berkumpul banyak untuk Shalat Tarawih. Dan telah timbul pengertian di masyarakat untuk menutup sementara masjid tersebut.
Klaster kelima adalah Asrama POM, terdapat satu orang status positif dan juga dilakukan penelusuran kontak. Keenam adalah klaster Maros, dinamakan demikian, sebab seorang pasien tidak pernah keluar rumah, namun pernah berkunjung ke Maros ke kediaman anaknya.
“Berat sebenarnya kami menamakan klaster Maros, tetapi tidak ada pilihan lain. Sehingga jumlah total secara keseluruhan di Parepare ada 16 positif,” pungkas Taufan.
Hal lainnya yang disampaikan Taufan, bahwa Parepare sebagai kota jasa sangat terdampak. Berbeda dengan kabupaten tetangganya yang memiliki sumber daya alam. Pandemi ini menyebabkan banyak pengangguran tenaga kerja. Terutama para buruh.
Ia yakin, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi tidak akan tinggal diam untuk memulihkan kondisi perekonomian Parepare. Pemkot Parepare mempedomani kebijakan yang bersifat linier, dan tidak akan keluar dari kebijakan sentral dari Pemprov, termasuk pada penanganan Covid-19 dan upaya pemulihannya.
“Sesuai dengan saran Pak Gubernur juga bahwa kondisi paling berat pada akhirnya, kita juga akan alami nantinya adalah merecovery kondisi ekonomi kita,” ujar Taufan.
Adapun bantuan hari ini berupa Rapid Test Kit 160 unit, APD Full Set 5 unit, APD 180 unit, Masker 3M 40 Lembar, Masker N-95 40 Lembar, Masker Bedah 400 lembar, Hand Sanitizer Semprot 10 botol, Hand Sanitizer Jerigen 4 jerigen,Sabun Cuci Tangan 7 botol, Face Shield 30 unit, Alcohol swab 1 dos, Blood Lancets 2 dos dan Sarung Tangan 5 dos. (RIS/BSS)