Beritasulsel.com – Pemerintah Kota Parepare membentuk Tim Monitoring dan Pembinaan Sekolah Ramah Anak (SRA) dan Rumah Ibadah Ramah Anak (RIRA).
Tim yang beranggotakan SKPD teknis ditambah Kementerian Agama Parepare, Forum Anak, Forum Generasi Berencana, HIPMI Pare, hingga NGO ini dikoordinir Bappeda Parepare selaku Ketua Gugus Tugas Kota Layak Anak (KLA) Parepare.
Tim bertugas melakukan monitoring dan evaluasi, pembinaan dan pendampingan ke sekolah-sekolah mulai jenjang SD, SMP dan SMA sederajat di Parepare terkait SRA dan RIRA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim turun selama 11 hari, diawali hari pertama, Senin (18/9/2023), di tiga sekolah masing-masing, SDN 5, SMPN 10, dan SMAN 1 Parepare.
Kepala Bidang Perencanaan SDM dan Sosbud Bappeda Parepare, Dede Alamsyah Wakkang atas nama Plt Kepala Bappeda selaku Ketua Gugus Tugas KLA, Zulkarnaen Nasrun mengatakan, Monev Sekolah Ramah Anak (SRA) dan Rumah Ibadah Ramah Anak (RIRA) merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Parepare dalam memastikan hak-hak anak di kedua fasilitas umum tersebut terpenuhi.
“Monev ini merupakan salah indikator yang menjadi pertanyaan dalam setiap evaluasi mandiri penilaian Kota Layak Anak. Pada hari pertama Monev tanggal 18 September 2023 ini mengunjungi tiga sekolah yaitu SDN 5, SMAN 1, dan SMPN 10 Parepare,” kata Dede di sela Monev.
Dalam Monev ini, hadir SKPD teknis yang membawahi kegiatan-kegiatan bersentuhan langsung kepada anak di sekolah dan rumah ibadah. Dinas Kesehatan terkait laik jajanan di sekolah, Dinas Ketahanan Pangan terkait tersedia tanaman toga maupun tanaman lainnya di sekolah, BPBD terkait sosialisasi mitigasi bencana di sekolah, Dinas Perpustakaan terkait standar perpustakaan yang sesuai SOP, Dinas Lingkungan Hidup terkait lingkungan bersih dan sehat di sekolah, Kementerian Agama bersama Bagian Kesra terkait musala sekolah yang representatif, dan beberapa SKPD teknis lainnya yang diharapkan kontribusinya dalam pemenuhan hak-hak anak.
“Kegiatan ini pula menjadi momen untuk konvergensi program-program strategis lainnya seperti bagaimana pemberian tablet tambah darah dan pencegahan pernikahan anak dalam penanggulangan Stunting,” ungkap Dede.
Dede mengemukakan, Monev ini sekaligus menjadi upaya pembenahan serius agar ke depannya Parepare bermimpi bisa meraih Kota Layak Anak predikat Utama setelah tiga tahun berturut-turut berada pada predikat Nindya. (*)