Parepare, Sulsel – Pemerintah Kota Parepare terus memasifkan rapid test massal. Rapid test massal menyasar semua kalangan, pegawai SKPD, karyawan BUMN dan BUMD hingga jurnalis.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Parepare Dr Hj Halwatiah yang mengkoordinir langsung rapid test di Dinas Kesehatan Parepare, Rabu, 23 September 2020.
“Rapid test ini masih rangkaian yang dicanangkan Bapak Wali Kota sebelumnya. Kami undang beberapa pegawai ASN dan non ASN setiap SKPD, karyawan BUMN, termasuk karyawan PDAM. Hingga teman-teman jurnalis juga kita undang untuk rapid test di Dinas Kesehatan,” ungkap Halwatiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Halwatiah mengemukakan, ada puluhan orang yang ikut rapid test, dan sebagian besar dinyatakan non reaktif (negatif). Meski ada juga beberapa yang reaktif.
“Yang reaktif ini langsung kita arahkan untuk swab test di Dinas Kesehatan. Hasilnya diketahui dalam satu dua hari ini,” kata Halwatiah yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Parepare.
Selain mengundang orang datang, Dinas Kesehatan melalui Puskesmas juga turun secara mobile melakukan rapid test di beberapa titik khususnya kawasan pertokoan dan area publik. Puskesmas Lumpue misalnya, turun melakukan rapid test sedikitnya di 11 toko di Kecamatan Bacukiki Barat. Satu toko, rata-rata diambil sampel 6-8 orang.
Wali Kota Parepare Dr HM Taufan Pawe menekankan, tujuan rapid test massal ini untuk mencari variabel atau mencari faktor utama penyebab tingginya penyebaran kasus Covid-19 di Parepare, yang menyebabkan keluarnya dari zona hijau, dan kini kembali ke zona merah.
“Dengan sistem penanganan masif seperti ini kita bisa cepat memotong mata rantai penyebarannya,” tegas Taufan Pawe.
Data per 22 September 2020, secara akumulasi terkonfirmasi 218 kasus positif Covid-19 di Parepare. Namun 153 orang sudah dinyatakan sembuh. Tersisa 60 kasus aktif. Dari 60 kasus itu, 12 diantaranya mengikuti wisata Covid-19 di Makassar, 2 dirawat di RS Makassar, 8 dirawat di RSUD Andi Makkasau Parepare, 3 RS Sumantri Parepare, dan 35 isolasi mandiri. Serta 5 orang meninggal dunia. (*)