Penanganan perkara di Polres Bulukumba terkait dengan laporan pembakaran dan pengrusakan perahu milik nelayan Bantaeng itu mandek alias tidak ada kejelasan hingga saat berita ini diterbitkan.
Karena mandek atau tidak ada kejelasan itulah, Ketua LSM TKP DPD Bantaeng Aidil minta Kapolda Sulsel untuk segera mengevaluasi kinerja Polres Bulukumba.
“Kasus pembakaran dan pengrusakan perahu nelayan Bantaeng yang dilakukan oleh nelayan Bulukumba yang telah dilaporkan pada tanggal 20 Agustus 2022 di SPKT Polres Bulukumba, sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan”, ujar Aidil saat menghubungi Beritasulsel.com. Rabu, 5 Maret 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terlalu lama diselidiki dan tidak ada pemberitahuan terkait perkembangan laporan polisi untuk kasus ini”, gerutu Aidil.
“Padahal, sejak awal setelah melaporkan kasus ini, barang bukti berupa perahu yang digunakan para terduga pelaku beserta gabus ikan milik korban yang di rampas terduga pelaku ditemukan diatas perahu terduga pelaku”, tuturnya.
“Seharusnya, hal tersebut sudah bisa dijadikan dasar atau alat bukti untuk bisa mempercepat proses penanganan kasus ini”, tegas Ketua LSM TKP DPD Bantaeng.
“Beberapa hari yang lalu saya mendengar informasi bahwa barang bukti berupa anak busur yang digunakan para terduga pelaku untuk menyerang nelayan Bantaeng itu hilang (Tidak ada di Polres Bulukumba.red).”, kata Aidil dengan nada heran.
“Padahal, saat korban melaporkan kejadian tersebut, barang bukti berupa anak busur yang digunakan terduga pelaku diserahkan ke SPKT Polres Bulukumba”, ujarnya.
“Secara pribadi, saya sangat menyayangkan jika informasi yang saya dengar itu benar adanya, bahwa barang bukti tersebut hilang”, kata Aidil.
“Untuk itu, kami dari pihak korban yang sudah melakukan pelaporan terkait dengan kasus ini, berharap kepada Polres Bulukumba agar tidak main-main dalam penanganan kasus. Apa lagi menyangkut kasus ini!”, pinta Aidil.
“Jika dalam waktu dekat belum ada juga kejelasan informasi tentang kasus ini, maka keluarga nelayan Bantaeng akan kembali melakukan aksi yang kemungkinan besar lebih dari aksi tutup jalan kemarin”, tegas Aidil.