Beritasulsel.com – Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bulukumba Komisariat Al-Gazali, Fadri Agung, menyorot pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Menurut Fadri, pelayanan di RSUD tersebut sangat buruk, kondisi ruang perawatan dianggap bau dan tidak layak huni namun tetap digunakan sebagai tempat merawat pasien.
“Keluhan ini menjadi perbincangan hangat, karena rumah sakit tersebut terus terusan diguyur anggaran besar untuk rehab dan peningkatan sistem pelayanan namun ruangan masih tetap seperti itu, tidak layak huni, busuk, pengap, dan lain lain,” ucap Fadri, kepada Beritasulsel jaringan Beritasatu.com, Sabtu (26/4/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Baru baru ini, kata Fadri, pasien atas nama Andi Sudirman juga mengeluhkan hal itu, bahwa ruangan di RS tersebut bau dan tidak layak di tempati untuk merawat pasien.
Kemudian, beberapa kasus sebelumnya juga mencuat bahwa beberapa warga Kabupaten Bulukumba lebih memilih berobat ke RS di Kabupaten Bantaeng dari pada berobat di RSUD Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
Semua itu kata Fadri, karena pelayanan dan fasilitas di RSUD Sulthan Daeng Radja dianggap tidak layak dan buruk.
Maka dari itu, Fadri berharap Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf atau yang akrab disapa Andi Utta, agar segera mengevaluasi kinerja pihak RSUD Sulthan Daeng Radja dan mencopot direkturnya.
“Warga lebih memilih berobat ke Bantaeng dari pada di Bulukumba, maka ini adalah tamparan keras buat Andi Utta agar segera memperbaiki kinerja seluruh pegawai RS. Dan kami menyarankan agar Direktur Rumah Sakit dicopot karena kinerja buruk,” tegas Fadri.
Lebih lanjut Fadri berharap kepada aparat penegak hukum khususnya Tipidkor Polres Bulukumba dan atau Kejaksaan Negeri Bulukumba, agar turun tangan mengaudit anggaran yang digelontorkan ke Rumah Sakit tersebut.
Pasalnya, Ketua HMI tersebut menduga ada kongkalikong atau penyelewengan anggaran pada dana penggunaan anggaran rehab dan anggaran perbaikan sistem pelayanan di RSUD tersebut sehingga terjadi adanya ruangan yang tidak layak huni dan berbau busuk.
Direktur RSUD Sulthan Daeng Radja, dr. H. Rizal, yang dikonfirmasi enggan memberikan tanggapan hanya mengarahkan mengonfirmasi hal itu ke bagian humas RSUD.
Namun, sampai berita ini naik tayang, Humas RSUD Sulthan Daeng Radja Bulukumba yakni Andi Ayatullah, belum menjawab pesan konfirmasi yang dikirim ke kontaknya sejak hari Sabtu kemarin 26 April 2025. (***)