Warga Kota Mojokerto, Jawa Timur, baru-baru ini digegerkan dengan sebuah peristiwa tragis, seorang polwan membakar suaminya hidup-hidup hingga tewas karena sang suami, yang juga anggota Polri, diduga kerap menghabiskan gajinya bermain judi online.
Namun, selain kasus ini, puluhan kasus mengerikan lainnya juga pernah terjadi di Indonesia akibat judi online. Ada suami yang memutilasi istri karena anaknya terlilit utang akibat kecanduan judi onlin, dan ada juga ibu rumah tangga yang mengakhiri hidupnya karena pusing memikirkan anaknya yang dibelit utang akibat judi online. Banyak lagi kejadian tragis lainnya yang dipicu oleh kecanduan judi online.
Lalu, apa tanggapan Presiden Joko Widodo atas peristiwa yang meresahkan tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya sebagaimana yang dikutip dari akun Instagram Jokowi pada Kamis, 12 Juni 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Secara khusus saya ingin sampaikan, jangan judi, jangan judi, jangan berjudi,” pinta Jokowi dalam rekaman video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @jokowi sebagaimana dilihat beritasulsel beritasatu.com, sesaat lalu.
Mantan Gubernur DKI tersebut meminta agar seluruh rakyat Indonesia tidak bermain judi, baik secara onlin maupun offline. Menurutnya, menabung lebih baik daripada bermain judi.
“Kalau ada rezeki, itu lebih baik ditabung atau dijadikan modal usaha. Karena sudah banyak yang terjadi, karena judi harta benda habis terjual, karena judi suami istri bercerai, karena judi (seseorang sampai nekat) melakukan kejahatan, melakukan kekerasan bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa,” terang Jokowi.
Menurutnya, judi bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekedar permainan atau iseng-iseng berhadiah, tetapi judi adalah mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri maupun masa depan keluarga, termasuk generasi penerus.
Saat ini, kata Jokowi, pemerintah sedang gencar-gencarnya memberantas dan memerangi judi online. Sudah lebih dari 2 juta aplikasi judi onlin yang telah ditutup atau dibekukan oleh Pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Selain itu, masih kata Jokowi, satuan tugas pemberantasan judi online yang dibentuk oleh pemerintah sebentar lagi akan selesai dan segera bertindak memberantas judi online yang meresahkan masyarakat.
Kendati demikian, Jokowi berharap agar seluruh masyarakat mawas diri dan bersama-sama menjaga keluarga serta diri pribadi agar tidak tergiur bermain judi. Karena menurut Jokowi, judi onlin tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga lintas negara.
“Satgas judi online sebentar lagi selesai terbentuk dan harapan kita (satgas tersebut) dapat mempercepat pemberantasan judi onlin. Tapi sekali lagi, judi online itu sifatnya transnasional, lintas negara, lintas batas dan lintas otorisasi sehingga salah satu pertahanan yang paling penting adalah pertahanan masyarakat kita sendiri dan juga pertahanan pribadi kita masing-masing,” paparnya.
“Oleh karenanya, saya mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas untuk saling mengingatkan, saling mengawasi, dan juga melaporkan jika ada indikasi tindakan judi onlin,” tutup Jokowi. (***)