Bone – Uang lamaran atau lazim disebut uang panaik bagi warga Sulawesi Selatan khususnya suku Bugis merupakan tradisi yang tidak boleh terlewatkan pada sesi pernikahan.
Uang Panaik seperti yang kerap menjadi buah bibir dan viral seantero nusantara karena nilainya yang fantastik, kembali mencengankan publik.
Kali ini peristiwa mencengankan itu menimpa seorang gadis bernama A. Zulfaidah alias Andi Elha (30) warga Dusun Bulu Dua, Desa Tanete Harapan, Kecamatan Cina Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia dilamar oleh seorang kakek pengusaha property yang umurnya terpaut 40 tahun dengannya bernama Alwi Dg Makkelo (70), warga Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone. Uang panaiknya menurut Kepala Desa setempat bila ditotal jumlah keseluruhan mencapai 1 Miliar Rupiah.
“Saya lihat langsung uang tunai waktu putusan mahar kemarin, betul itu Rp 200 juta. Kalau mau ditotalkan dari mobil hingga perumahan sampai satu set emas ini sudah mencapai Rp 1 miliar,” Kata Andi Paelori Kepala Desa Tanete Harapan kepada wartawan Kamis (9/8/2018).
Informasi yang berhasil dihimpun beritasulsel.com, ikatan suci antara Andi Elha dan Alwi bermula adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan. Dimana Andi Elha diketahui bekerja sebagai karyawan pada perusahaan properti. Sementara Alwi adalah Direktur utama pada perusahaan tersebut.
Komunikasi antara atasan dan bawahan itu akhirnya berbuah manis, Duda yang ditinggal mati istrinya itu dan memilik tiga orang anak, akhirnya mempersunting Andi Elha karyawannya sendiri putri ke Lima dari enam bersaudara dengan uang panaik yang terbilang fantastik.
Yakni uang tunai sebanyak 200 Juta Rupiah, 100 Gram Emas, Satu unit Mobil Baru merek Honda HRV dan Satu Unit Rumah Tempat Tinggal. Akad nikah kedua pasangan yang fenomenal itu rencananya akan berlangsung pada tanggal 19 Agustus mendatang.