Beritasulsel.com – Rehabilitasi Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Beba di Kabupaten Takalar menjadi salah satu fokus penanganan oleh Andi Sudirman Sulaiman semasa menjabat Gubernur Sulsel 2021-2023.
Diketahui, dialokasikan Rp 4,5 Miliar untuk rehabilitasi serta sarana dan prasarana pada Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di PPI Beba Takalar pada tahun 2022. Kemudian dialokasikan sekitar Rp 18,5 Miliar untuk pembangunan breakwater atau pemecah ombak, serta sejumlah fasilitas pendukung di PPI Beba pada tahun 2023.
Pemprov Sulsel kemudian melanjutkan pembangunan breakwater tahap II dengan mengalokasikan TA 2024 sekitar Rp 15 Miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembangunan Breakwater di PPI Beba membawa angin segar untuk masyarakat setempat. Mengingat bahwa setiap tahunnya kondisi gelombang di PPI Beba dikategorikan sebagai gelombang besar setinggi 3-4 meter terutama pada saat angin Muson barat dengan arah gelombang yang dominan dari arah barat.
Gelombang tinggi tersebut tak jarang merusak kapal nelayan hingga bangunan-bangunan yang ada di sekitar pesisir pantai.
Konstruksi breakwater terdiri atas material batu gajah dan pelat beton pada puncaknya. Struktur breakwater dimulai dari lokasi perairan yang lebih dalam menuju ke perairan yang lebih dangkal.
Oleh karena itu, Breakwater berperan dalam mengamankan kapal-kapal nelayan yang sandar ke PPI Beba dari gelombang laut.
Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sulawesi Selatan, H.A.Chairil Anwar mengapresiasi atas kepedulian Pemprov Sulsel di era kepemimpinan Andi Sudirman yang memperhatikan kebutuhan nelayan.
“Saya atas nama masyarakat Nelayan menyampaikan bahwa Masyarakat Nelayan khususnya di Galesong merasa bersyukur dan berterima kasih, sebab pada Tahun 2023 ketika Bapak Andi Sudirman Sulaiman menjabat Gubernur Sulsel mendengarkan keluhannya dengan melakukan Rehab dan Pembangunan Breakwater di PPI Beba,” ujarnya, Jum’at 4 Oktober 2024.
Menurutnya, hasil dari pekerjaan tersebut telah mulai dirasakan dengan kemudahan mendaratkan ikan yang selama ini beresiko jika ingin berlabuh di PPI Beba. “Nelayan berharap agar kedepan PPI Beba tetap mendapat perhatian dengan melengkapi prasarana yang masih dibutuhkan,” pungkasnya. (*)