DMC Ikatek bersama Pusat Studi Kebencanaan Unhas Gelar Diskusi Antisipasi Bencana Banjir di Kota Makassar

- Redaksi

Rabu, 28 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makassar, Sulsel – Pusat Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin menggelar Diskusi Kebencanaan yang berlangsung di Ruang Rapat Gedung LPPM Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar. Selasa, 27 Desember 2022.

Diskusi tersebut dihadiri oleh beberapa peneliti dan praktisi kebencanaan dan perwakilan institusi yang terkait langsung dengan kebencanaan, IKA Teknik Geologi Unhas, Pengurus Daerah Ikatan Ahli Geologi Indonesia Sulawesi Selatan dan Barat, Departemen Teknik Geologi, DMC Ikatek Unhas, dan Laboratorium DAS Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin serta dihadiri pula secara online oleh perwakilan peneliti dari P3ESuma, BMKG.

Diskusi tersebut dilakukan menanggapi kondisi cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. Pusat Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin mengambil inisiatif dalam upaya memahami kondisi bencana hidrometeorologi dan langkah antisipasi yang dapat dilakukan untuk memitigasinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hasilnya, penanganan banjir di Kota Makassar harus lebih komprehensif meliputi wilayah Mamminasata.

Acara diskusi dibuka dan dipandu oleh Kepala Pusat Studi Kebencanaan Unhas, Dr. Eng. Ilham Alimuddin, MGIS., dengan memaparkan kondisi pemetaan terkini dari daerah yang terdampak banjir dari Citra Satelit Radar (Sentinel 1) yang telah diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan delianiasi daerah genangan yang dapat menjadi acuan untuk melakukan evakuasi dan kunjungan lapangan lebih lanjut.

Dengan citra satelit ini daerah terdampak dapat dioverlay (tumpang susun) dengan citra satelit yang memperlihatkan jaringan sungai dan kanal serta kolam regulasi yang menjadi wadah tampungan dari curah hujan beberapa hari terakhir dan bats administrasi wilayah Kota Makassar berdasarkan kelurahan dan kecamatannya.

Beberapa wilayah yang teridentifikasi adalah daerah Nipa-Nipa, Perumahan Antang Blok 10, Paccerakkang dan Tamalanrea serta Panakkukang. Selain data satelit terkini yang diperlihatkan dalam diskusi tersebut, kondisi banjir terkini juga dilengkapi dari hasil pemantauan foto drone dari wilayah terdampak khususnya daerah Nipa Nipa dan Blok 10 Antang yang dilaporkan secara live langsung dalam acara tersebut oleh Ketua Departemen Teknik Geologi, Dr. Eng. Hendra Pachri yang telah menurunkan tim untuk menganalisis kondisi banjir bersama tokoh masyarakat di daerah tersebut.

Selanjutnya akan dilakukan back analysis dari kondisi topografi di daerah tersebut. Beliau mengindikasikan bahwa tanggul yang jebol menjadi penyebab melubernya air masuk ke daerah perumahan.

Acara diskusi diperkaya dengan ulasan dari beberapa peneliti yang hadir secara luring yang telah melakukan kajian banjir di daerah Kota Makassar, Dr.Eng Mukhsan Hatta dari Center of Disaster Engineering, Fakultas Teknik Unhas dan Andang Suryana Soma, Ph.D dari Lab DAS Fakultas Kehutanan Unhas. Keduanya menyatakan bahwa penyebab utama banjir ini selain curah hujan yang tinggi adalah tidak terkendalinya penataan ruang di Kota Makassar khususnya pemberian izin perumahan yang menempati daerah resapan air sehingga dalam diskusi ini direkomendasikan agar penanganan banjir di beberapa lokasi di Kota Makassar ini memperhatikan wilayah daerah resapan air yang nantinya dapat dijadikan sebagai kolam retensi.

Karena cakupan daerah terdampak ini harus dilihat sebagai satu kesatuan daerah aliran sungai (DAS) maka penanganannya harus lintas kabupaten/kota atau secara regional dari hulu hingga ke hilir. Jadi bukan lagi wilayah Kota Makassar saja sebagai daerah terdampak tapi secara lebih luas daerah Metropolitan Mamminasata. Satu hal lain yang perlu diwaspadai pula adalah kondisi tingginya curah hujan yang akan berlanjut beberapa hari ke depan sehingga dikuatirkan daerah genangan akan sampai pada tempat pembuangan akhir (TPA) Antang.

Hal ini secara spasial sudah tidak jauh dari wilayah terdampak sekarang ini. Diskusi ini juga merekomendasikan agar penanganan tanggap darurat banjir yang terjadi belakangan ini agar lebih terkordinir sehingga dapat melibatkan semua stakeholder kebencanaan tidak hanya pada saat terjadi bencana tapi juga di fase pra bencana dan pasca bencana berupa program program yang dapat melibatkan masyarakat terdampak secara langsung, seperti yang disampaikan oleh relawan dari DMC Ikatek Unhas.

Muh. Syukri Turusi selaku Ketua Umum (Ketum) DMC IKATEK-UNHAS menyampaikan bahwa perlunya pengelolaan hexahelix bencana yang terintegrasi dengan baik dan konsisten, yang menghasilkan program-program yang real dan sesuai dalam mengatasi akar permasalahan yang ada berdasarkan data primer dari hasil penelitian para akademisi dalam melakukan pencegahan dan penanganan banjir maupun longsor.

“DMC IKATEK-UNHAS telah terkoneksi dengan lebih dari 20 Group Danarekasa Holding BUMN yang siap untuk mensupport program-program Manajemen Kebencanaan tersebut dengan dana CSR perusahaan, baik pada Fase Pra-Bencana, Fase Tanggap Darurat Bencana hingga Fase Pasca Bencana seperti yang telah dilakukan dibeberapa lokasi bencana dalam kurun waktu setahun ini,” ucap Syukri.

“Edukasi Literasi Bencana dan Peningkatan kapasitas masyarakat terkait Emergency Preparedness Sistem atau kemampuan dalam mengatasi kondisi Tanggap Darurat adalah hal yang wajib untuk diberikan kepada warga yang tinggal di area kawasan resiko bencana,” ungkapnya. (*)

Berita Terkait

KPU Kota Parepare Gandeng Dua Lembaga Survey untuk Hasil Hitung Cepat
Bawaslu Sulsel Gelar Sosialisasi Pelatihan Patroli Siber Pilkada 2024
Dihadiri Fatmawati Rusdi, Ustaz Das’ad Latif Ajak Warga Makassar Jaga Kebersamaan di Momen Politik
PAM Tirta Karajae Parepare Umumkan Wilayah Terdampak Gangguan Distribusi Air
Pilkada Aman dan Damai, KPU Parepare Gelar Doa Bersama dengan FKUB
Irjend Mentan Amran jadi Ketua KPK
Kabar Gembira, Kini Hadir LinkAJPAR Layanan Termurah dan Terlengkap Mudahkan Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
Nilai Aplikasi AJPAR Lebih Unggul, Cendekiawan ICMI Orda Parepare Segera Download dan Lakukan Top Up

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 12:05

KPU Kota Parepare Gandeng Dua Lembaga Survey untuk Hasil Hitung Cepat

Selasa, 26 November 2024 - 05:50

Bawaslu Sulsel Gelar Sosialisasi Pelatihan Patroli Siber Pilkada 2024

Minggu, 24 November 2024 - 23:21

Dihadiri Fatmawati Rusdi, Ustaz Das’ad Latif Ajak Warga Makassar Jaga Kebersamaan di Momen Politik

Jumat, 22 November 2024 - 19:20

PAM Tirta Karajae Parepare Umumkan Wilayah Terdampak Gangguan Distribusi Air

Kamis, 21 November 2024 - 19:22

Pilkada Aman dan Damai, KPU Parepare Gelar Doa Bersama dengan FKUB

Berita Terbaru