Beritasulsel.com – Mega Proyek Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian RI, berupa pembangunan sejumlah Stasiun Kereta Api di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) diyakini bakal terlambat.
Proyek nasional yang digadang-gadang sebagai pilot proyek di Sulawesi Selatan, nampaknya harus dikerja ulang, walaupun alokasi anggaran kegiatan bersumber dari APBN 2019.
Salah satunya, Pembangunan stasiun kereta api yang berada di Desa Ajakkang, Kecamatan Soppeng Riaja, berdasarkan masa kontrak kerja selama 270 hari kalender.
ADVERTISEMENT
![](https://beritasulsel.com/wp-content/uploads/2024/05/20240526_220927.jpg)
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun sangat disayangkan kegiatan pembangunan stasiun yang sedang berjalan mengalami kerusakan (ambruk, roboh,red) sebelum pekerjaan stasiun rampung.
Kendati kegiatan pembangunan stasiun kereta api di Ajakkang telah masuk injury time, namun sejumlah pekerja bangunan tetap beraktivitas di area stasiun.
Arif (40) warga Mangkoso ditemui (3/1) di sekitar stasiun Ajakkang menilai kegiatan pembangunan stasiun kereta api di Ajakkang, dari awal lambat sebab beraktifitas sejak awal tahun 2019 lalu dan belum selesai.
Sehingga dia menduga dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan stasiun kereta api di Ajakkang kurang profesional.
“Terkesan buru-buru yang berakibat, pasangan pondasi Talug stasiun ambruk, roboh serta sejumlah tiang pancang ikut terbongkar,” kata Arif.
Maksum (45) selaku penanggungjawab kegiatan pembangunan stasiun kereta api Ajakkang yang hendak dikonfirmasi (3/1) di Kantor Stasiun Ajakkang tidak berada ditempat. Bahkan di telepon via seluler tidak dapat dihubungi.
Sementara itu, Rahmat (30) selaku Purchasing Manager ditemui di kantornya mengaku tidak tahu menahu terkait penyebab kerusakan Talug penahan dan robohnya stasiun kereta api Ajakkang tersebut.
“Kalau penanggung jawab kegiatan keseluruhan, Pak Maksum tapi tadi malam ke Makassar, sedangkan untuk pelaksana kegiatan di lapangan Pak Sinton sedang pulang ke Medan,” kata Rahmat.
“Bidang saya terkait administrasi dan keuangan untuk pembangunan stasiun kereta api Ajakkang,” tutup Rahmat.
Diketahui bahwa pemenang lelang sekaligus pelaksana kegiatan yakni PT. Tri Tunggal Sejahtera dan PT. Bintang Leo. (Ril)