Seorang pria di Kampung Bongoso, Desa Barua, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng memilih mengakhiri hidupnya dengan meminum racun diduga karena depresi dengan penyakit yang dideritanya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan media ini dari Resky (Exposetimur.com) mengatakan bahwa pria berusia 60 tahun berinisial TR itu berkerja sebagai petani diantar ke RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng oleh mobil ambulans BSB untuk mendapatkan penanganan medis, Rabu 31 Agustus 2022.
Setelah mendapatkan penanganan medis selama kurang lebih ±30 menit oleh tim dokter dan perawat, pria TR dinyatakan meninggal dunia tepat pada pukul 12.40 Wita.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Resky menambahkan, keterangan dari Sadiyah (istri korban) bahwa tidak ada orang yang melihat langsung kejadian tersebut karena saat kejadian korban berada diatas rumahnya seorang diri.
Kepada Resky, isteri korban mengatakan bahwa sekitar pukul 10.30 Wita, korban mengeluh sakit pada bagian perut bawah dekat kemaluan setelah pulang dari kebunnya. Saat bersamaan, Sadiyah juga hendak turun ke kolong rumah untuk mencuci pakaian.
Menurut Sadiyah seperti yang diceritakan oleh Resky bahwa penyakit suaminya tersebut sudah lama diderita oleh suaminya dan hampir berulang kali dalam tiap bulannya korban diantar ke Faskes terdekat dan keluarganya meminta agar korban dipasangi kateter guna mengeluarkan air kencingnya, sehingga menyebabkan korban merasa malu karena selalu berhubungan dengan medis apabila ingin mengeluarkan air kencingya.
“Saksi menjelaskan, sekitar pukul 11.00 Wita, tetangga korban An. Suriani Binti Baharu (tetangga depan rumah korban) mendengar teriakan dari isteri korban, saat berada di atas rumah korban, Suriani mendapati korban sedang terbaring lemas di ruang tengah. Setelah itu korban yang masih sempat meminta izin untuk pergi buang air kecil lalu kembali lagi ke ruang tengah dengan muntah-muntah”, kata Resky.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis disimpulkan bahwa korban telah meminum sejenis racun rumput dan jenis racun rumput yang telah diminum sehingga menyebabkan korban meninggal dunia adalah Racun Herbisida dengan merek Primaxone Plus 280 SL kapasitas botol 1
liter.
Tim Identifikasi dan Unit Pidum Sat Reskrim Polres Bantaeng bersama anggota Polsek Eremerasa melakukan pemeriksaan dan identifikasi dengan hasil tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan khusus pada tubuh korban.
Korban sementara telah disemayamkan sambil menunggu prosesi pengurusan jenazah oleh pihak keluarga korban yang rencananya akan dimakamkan di tanah kebun milik korban yang terletak di Kampung Talle, desa Bonto Tappalang, Kecamatan Tompobulu sekitar waktu Ba’da Shalat Ashar.