Beritasulsel.com – Gubernur Sulawesi Selatan periode 2021-2023, Andi Sudirman Sulaiman sukses membawa Sulsel menjadi menjadi provinsi dengan pemasok beras tertinggi di Indonesia. Berkat program Mandiri Benih, Andi Sudirman Sulaiman berhasil menjadikan Sulsel penyangga pangan nasional.
Atas inovasi ini, Andi Sudirman Sulaiman berhasil menerima penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian yang di berikan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Pengamat pertanian, Dr Suardi Bakri menilai bahwa program Mandiri Benih yang diinisiasi Andi Sudirman Sulaiman adalah sebuah program yang sangat startegis dalam meningkatkan produksi pertanian berbagai sektor termasuk perkebunan yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat petani di Sulsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mandiri benih adalah program yang sangat baik dari pak gubernur. Ya, karena ini meningkatkan produksi pertanian secara kualitas dan kuantitas,” ujar Dr Suardi beberapa waktu lalu.
Program Mandiri Benih yang digagas Andi Sudirman bertujuan mendongkrak peningkatan sektor pertanian dengan pemberian bantuan benih padi yang unggul secara gratis. Program ini dijalankan pada tahun 2022 dan 2023, menyasar kepada petani di 24 Kabupaten/Kota se Sulsel.
Benih yang dibagikan ke masyarakat minim penggunaan bahan kimia dan penangkaran dilakukan secara mandiri di Instalasi kebun benih milik Pemprov Sulsel bekerja sama dengan para petani penangkar lokal. Sehingga, benih yang dihasilkan lebih adaptif dengan kondisi tanah di Sulsel dan terbukti dapat meningkatkan hasil produksi pertanian.
Program Mandiri Benih mencakup berbagai kegiatan yang tidak hanya berfokus pada penangkaran dan budidaya tanaman padi, tetapi juga pelaksanaan pendampingan, pemberdayaan petani penangkar, pengawasan, pemantauan, dan distribusi benih.
Perbanyakan benih dilakukan di Instalasi Kebun Benih (IKB) oleh petani penangkar yang menjadi benih sebar dan hasilnya akan dibagikan kepada petani padi di Sulawesi Selatan.
Untuk menjaga kualitas benih, petani penangkar mendapatkan pendidikan dari petugas lapangan melalui metodologi pendidikan orang dewasa dalam bentuk sekolah lapangan petani. Prinsip belajar di sekolah lapangan ini adalah tidak ada guru atau murid, melainkan semua peserta adalah warga belajar yang bersama-sama membangun proses belajar untuk tujuan bersama.
Fokus dari sekolah lapangan ini bukan hanya transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga transformasi sosial yang akan membentuk petani yang bersemangat dalam membangun kemandirian benih untuk kepentingan bersama, menuju peningkatan kesejahteraan mereka.
Selama dua tahun, Pemprov Sulsel telah menyalurkan bantuan mandiri benih padi telah dilakukan sebanyak 5.011 ton benih padi yang telah ditanam di lahan pertanian seluas sekitar 200 ribu hektar. Bantuan benih padi dibagikan secara gratis kepada 246.624 orang petani, serta memberdayakan pelibatan 843 petani penangkar.
Melalui Program Mandiri Benih Padi sukses membawa Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan pemasok beras tertinggi di Indonesia dan bisa menjadi penyangga pangan nasional, berdasrkan data BPS Sulsel, produksi tahun 2022 adalah 5,34 juta ton,mengalami peningkatan sebesar 4,92 % (250.000 ton) dibanding tahun sebelumnya 2021 sebanyak 5,09 Juta ton dan Surplus yang tertinggi di Indonesia.
Peningkatan produksi pertanian juga, didukung dengan upaya Pemprov Sulsel dibawah kebijakan era Andi Sudirman Sulaiman dalam menyalurkan bantuan pendukung sarana dan prasarana bagi petani. Berupa bantuan pupuk, Irigasi Perpompaan, Irigasi Perpipaan, Pembuatan Embung, Pembuatan Sumur Bor, serta Pembuatan Jalan Usaha Tani, untuk mendukung petani dalam mengelola lahan pertanian serta memperkuat infrastruktur dan konektivitas.
Selain itu, dalam rangka mendorong terciptanya pertanian modern diperlukan dukungan sistem mekanisasi untuk meminimalsir penggunaan alat tradisional. Andi Sudirman Sulaiman telah menyalurkan bantuan baik Pompa air, Traktor roda 4, Traktor roda 2, Cultivator, maupun Hand sprayer.
Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efesiensi, efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani. Langkah ini juga menjadi bagian integral dari upaya Sulawesi Selatan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan pada Juni 2024, Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan di Provinsi Sulawesi Selatan mencapai 117,15, naik 1,40 persen dibandingkan bulan Mei 2024 yang sebesar 115,53. Subsektor Tanaman Pangan mencatat NTP sebesar 101,17; Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 136,30; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 167,01; Subsektor Peternakan sebesar 112,21; dan Subsektor Perikanan sebesar 108,46.
Pada bulan Juni 2024, tiga dari lima subsektor pertanian mengalami peningkatan NTP dibanding bulan sebelumnya: Subsektor Tanaman Pangan meningkat 0,51 persen; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat meningkat 4,64 persen; dan Subsektor Peternakan meningkat 0,51 persen. Sementara itu, Subsektor Tanaman Hortikultura dan Subsektor Perikanan mengalami penurunan NTP masing-masing sebesar 1,59 persen dan 1,04 persen.
Atas bukti nyata program itu, Andi Sudirman Sulaiman yang akan kembali maju melanjutkan pembangunan di Sulsel bersama Fatmawati Rusdi dalam Pilgub Sulsel.
“Bapak Andi Sudirman Sulaiman telah membuktikan bagaimana program yang betul-betul dibutuhkan masyarakat, khususnya petani. Insya Allah, Bapak Andi Sudirman Sulaiman akan berkomitmen melanjutkan untuk tetap membangun kemandirian petani dengan pengembangan kawasan komoditi unggulan daerah. Dengan berbasis mitigasi bencana alam dan perubahan iklim,” kata Irwan selaku Jubir Andi Sudirman Sulaiman. (*)