Beritasulsel.com – Andi Sudirman Sulaiman Gubernur Sulawesi Selatan Periode 2021-2023, turun langsung meninjau lokasi banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sabtu 4 Mei 2024. Ia langsung terbang menggunakan helikopter, sekaligus memantau kondisi banjir dari udara.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 06.00 WIB, 1.385 KK terdampak dan 115 jiwa mengungsi di beberapa masjid dan rumah kerabat. 1.867 unit rumah terdampak, 103 unit rumah rusak berat, 42 unit rumah hanyut terdampak akibat bencana banjir dan longsor ini. Ada pula empat titik ruas jalan, satu unit jembatan, 14 unit kendaraan roda dua dan empat, serta lahan persawahan dan perkebunan warga juga terdampak. Dikabarkan, sebanyak 14 warga meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu.
Menurut BPBD Sebanyak 13 kecamatan di Kabupaten Luwu yang terdampak banjir dan longsor, antara lain, Kecamatan Suli, Kecamatan Latimojong, Kecamatan Suli Barat, Kecamatan Ponrang Selatan, Kecamatan Ponrang, Kecamatan Bupon. Kemudian, Kecamatan Larompong, Kecamatan Larompong Selatan, Kecamatan Bajo, Kecamatan Bajo Barat, Kecamatan Kamanre, Kecamatan Belopa dan Kecamatan Belopa Utara. Ketinggian muka air terpantau 1-3 meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hari ini kami ke lokasi terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu. Kami menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini,” katanya.
Ia pun turut menyerahkan bantuan untuk korban terdampak bencana. “Kami Bersama Tim Andalan Sulsel Peduli dan AAS Community menyalurkan bantuan untuk saudara-saudara kita yang terdampak musibah banjir dan longsor di Luwu. Semoga dapat membantu,” ungkapnya.
Tim Andalan Sulsel Peduli bersama AAS Community menyiapkan 100 ton beras untuk korban terdampak bencana di sejumlah Kabupaten di Sulsel yang mengalami musibah banjir dan tanah longsor. Untuk di Kabupaten Luwu sebanyak 60 ton, dan 40 ton lainnya untuk daerah lain yang terdampak.
Dirinya pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendoakan kepada masyarakat yang terdampak musibah. Sekaligus memberikan semangat kepada tim gabungan penyelamat yang senantiasa diberi kekuatan dalam melakukan aksi kemanusiaan. (*)