Beritasulsel.com – Aliansi Mahasiswa Peduli Keadilan kembali berunjuk rasa di depan Mapolrestabes Makassar Rabu (27/4/22). Aksi kali ini dengan grand isu “Warning Kapolrestabes Makassar”
Hal itu lantaran mereka menilai Polisi Polrestabes Makassar lamban dalam menangani kasus penganiayaan yang mereka laporkan pada tanggal 12 maret 2022 lalu yang sampai hari ini pelaku belum juga ditangkap.
“Ada apa dengan penegakan hukum di Kota Makassar, hari ini kasus tersebut sudah 45 hari sejak laporan diterima polisi namun terduga pelaku yakni salah satu oknum kader AMPG Golkar belum juga ditangkap,” ungkap mereka dalam orasinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sangat menyayangkan kinerja Polrestabes Makassar yang terkesan lambat dalam menanggani kasus penganiayaan ini. Tidak ada alasan Polisi untuk tidak menangkap segera pelaku dikarenakan bukti kami sangat kuat dan orangnya jelas,” imbuhnya.
“Konstitusi telah mengamanahkan bahwa setiap warga negara sama dihadapan hukum, siapapun dia, entah dari kalangan politisi, ataupun kalangan elit politik semuanya harus diberlakukan secara adil dan merata,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum GARIS INDONESIA, Andry Jusliandi dan Ketua Bidang Advokasi Hukum dan Ham JARAK CELEBES, Alwi Taufik, juga memberi warning kepada Kapolrestabes Makassar bila dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan aksi besar besaran jika Polrestabes Makassar tidak menangkap pelaku.
“Kami akan melakukan konsolidasi Akbar dan melakukan aksi besar-besaran di depan Mapolda Sulsel meminta agar Kapolrestabes dicopot apabila dalam waktu dekat ini kasus tersebut tidak bisa dituntaskan,” katanya menandaskan.
Aliansi mahasiswa peduli
Editor: Heri