Beritasulsel.com – Mobil pikap pengangkut murid Madrasah Tsanawiyah (MTS) Guppi Bontomanai yang mengalami kecelakaan
di Desa Bontobangun, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, pada hari Senin (14/8/23) diduga overkapasitas.
Pasalnya, mobil pikap tersebut mengangkut 15 orang murid MTS Guppi Bontomanai bersama meja dan juga kursi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka diangkut dari lokasi perkemahan di Kelurahan Palampang, Kecamatan Rilau Ale, Bulukumba.
Saat berada di penurunan tepatnya di Desa Bontobangun, pikap tersebut diduga lepas kendali rem blong sehingga oleng ke kiri kemudian masuk got.
14 orang murid jadi korban luka pada insiden itu dan mereka dirawat di rumah sakit Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
Namun pada hari Kamis 17 Agustus 2023, satu diantaranya menghembuskan nafas terakhirnya, korban bernama Ahmad Dani warga Desa Bulolohe, Kecamatan Rilau Ale, Bulukumba.
Saat ini jenazah almarhum Ahmad Dani disemayamkan di rumah duka di Desa Bulolohe dan akan dikebumikan besok pada hari Jumat (18/8).
Keluarga almarhum Ahmad Dani bernama Caha yang ditemui di rumah duka menuturkan bahwa tidak ada guru yang mengikuti para siswa dalam mobil itu.
Kemudian, kata Caha, muatan mobil tersebut sudah melebihi kapasitas karena siswa sebanyak 15 orang ditambah dengan kursi dan juga meja.
“Mereka ditumpuk di atas mobil, ini saja yang 15 orang sudah lebih mi, seharusnya sudah tidak muatmi, ditambah lagi kursi dan meja jadi memang bukan muatannya (overkapasitas),” tutur Caha ditemui Kamis malam (17/8/23).
Kanit Laka Lantas Polres Bulukumba, IPDA Syarif juga membenarkan bahwa siswa sebanyak 15 orang tersebut diangkut bersama meja dan kursi.
Kemudian kata Syarif, mobil pikap tersebut bukan diperuntukkan untuk angkutan manusia.
”initinya bukan peruntukannya. Iya (siswa tersebut diangkut bersama meja),” ungkap Syarif dihubungi melalui pesan WhatsApp kamis malam.
Beberapa korban lainnya kini masih dirawat di Rumah Sakit dua diantaranya luka berat dan dalam keadaan koma.