BULUKUMBA, Beritasulsel.com – Antrean pembeli BBM di SPBU jalan Kusuma Bangsa, kelurahan Caile, kecamatan Ujung Bulu, kabupaten Bulukumba dikeluhkan oleh warga yang ikut antre, Senin 14 Januari 2019.
Selain karena antrean yang panjang, pengendara yang berbaris ternyata membeli BBM jenis premium dan pertalite menggunakan jeriken. Tentu saja hal itu dikeluhkan oleh pembeli yang hanya ingin mengisi BBM untuk motornya saja.
Bahkan, beberapa pengendara harus menunggu antrean lama karena petugas SPBU Caile tersebut mengutamakan pengisian jeriken.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Lama sekali saya antrenya, mereka dahulukan jeriken yang dibawa oleh masyarakat pengusaha penjual BBM ecaran tersebut. ” terang Irwan, warga Gantarang kabupaten Bulukumba.
Lebih membuat kecewa ialah, saat itu antrean terhitung panjang, akan tetapi pembeli yang menggunakan jeriken malah didahulukan.
Tentu saja hal tersebut juga berdampak bagi para pembeli yang hanya ingin mengisi tangki motornya. Terutama memakan waktu mereka untuk menunggu antrean.
Bukan hanya Irwan bahkan warga lainya yang ikut antri menbenarkan kalau bukan hanya pertama kalinya SPBU Caile melakukan hal ini bahkan sudah beberapa kali kerap mendahulukan pembeli jariken.
“ Saya minta pihak Pertamina jangan lagi melakukan hal ini, jangan kita disuruh antri baru jariken diutamakan” kata Rizal warga lainya yang ikut antri.
Bahkan Rizal meminta agar pihak pertamina bisa menberikan pengawasan ketat kepada pertamina saat ini karena banyakya SPBU nakal”ujarnya .
Lanjut Rizal Pemerintah pusat telah menerbitkan Peraturan Presiden No 15 tahun 2012 tentang harga jual eceran dan pengguna jenis BBM tertentu, tidak terkecuali larangan SPBU tidak boleh melayani konsumen dengan menggunakan jeriken dan menggunakan mobil yang sudah dimodifikasi serta menjual ke pabrik-pabrik industry home atau rumahan” sambungnya.
Sementara pengelolah SPBU Caile , Rahmat mengatakan kalau saat itu memang didahulukan jariken daripada kendaraan yang antri, namun untuk lebih jelasnya bisa ketemu manajer SPBU” katanya.
“Saya tidak terlalu tau bagaimana mekanisme pengisian BBM di pertamina saya silahkan tanya bapak saya” cetusnya.