Dikerja “Asal Jadi”, LSM TKP DPD Bantaeng Minta APH Lakukan Pemeriksaan Administrasi Dan Fisik Proyek Bira Bira Parangpangi

- Redaksi

Kamis, 27 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di anggarkan miliaran rupiah, proyek pekerjaan Jalan dan Jembatan di Bantaeng dikerja asal jadi.

Baru seumur jagung, proyek pembangunan jembatan dan pengaspalan yang menghubungkan antara Desa Salluang Kecamatan Bissappu dan Desa Bonto Maccini Kecamatan Sinoa, terlihat sudah banyak kerusakan yang nampak pada bangunan talud atau tembok penahan tanah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua LSM TKP DPD Bantaeng yang mendatangi dan melihat langsung hasil pekerjaan yang sementara berjalan dalam proses adendum ini, saat menemui Beritasulsel.com dan Jejakkasusnews.id pada Selasa malam (25/10/2022) mengatakan bahwa saat dirinya mendatangi lokasi yang sama beberapa hari yang lalu setelah beberapa minggu sebelumnya melihat keretakan pada bangunan jembatan, itu hanya dilakukan perbaikan ringan.

“Sekitar 3 minggu yang lalu saya kesini dan jembatan yang baru dibangun itu, mengalami keretakan mulai dari bagian bawah kaki pondasi dudukan sampai ke bagian permukaan jalan”, ungkapnya.

“Anehnya, pada bagian yang retak itu, saya melihat hanya ditutupi dengan campuran plesteran biasa”, ujarnya.

Menurut Aidil, memperbaiki retakan dengan menggunakan campuran semen dan pasir saja bukanlah solusi untuk kekuatan jembatan yang bisa digunakan dengan waktu yang cukup lama.

“Berdasarkan pantauan kami dilapangan baru-baru ini, terlihat adanya pergeseran dudukan jembatan yang menyebabkan adanya keretakan pada pondasi hingga bagian atas”, jelas Aidil.

“Kami menduga, kedalaman galian dudukan jembatan itu tidak sesuai dengan kondisi dilapangan”, kata Aidil.

“Begitupun dengan pekerjaan tembok penahan tanah (talud), kami juga menemukan adanya rongga pada susunan batu yang tidak diberi campuran semen untuk saling mengikat dari batu yang satu ke batu lainnya. Kesimpulannya adalah pekerjaan ini dikerja asal jadi”, jelas Aidil.

“Tembok penahan tanah (talud) yang baru beberapa hari dikerjakan, sudah ada yang ambruk”, ungkapnya.

Dengan tegas, Ketua LSM TKP DPD Bantaeng mengatakan: “Jika cara kerja Kontraktor di Indonesia seperti itu, maka kami yakin negara akan bangkrut hanya karna membiayai pembangunan dan dikerjakan oleh Kontraktor-Kontraktor nakal”.

“Di proyek pekerjaan ruas jalan dan jembatan Bira Bira – Parangpangi ini, peran serta Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang yang dipercaya oleh negara, sepertinya tutup mata dan tidak mau tau dengan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor”, kata Aidil.

“Di proyek pembangunan ruas jalan Bira Bira Parangpangi ini adalah bukti bahwa hasil pekerjaan dilapangan sangat jelas dengan anggaran miliaran tapi estetika hasil pekerjaan sangat buruk”, tegas Aidil.

“Seharusnya, Konsultan Pengawas di proyek tersebut lebih tegas menegur Penyedia Jasa agar proyek pembangunan ruas jalan dan jembatan itu tidak dikerja asal jadi”, kata Aidil.

Ketua LSM TKP DPD Bantaeng ini juga meminta Dinas PUPR Kabupaten Bantaeng yang memiliki tanggung jawab dari proyek tersebut, agar memberikan sanksi tegas jika hasil pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

“Kami dari LSM TKP DPD Bantaeng berharap agar BPK menjadikan proyek tersebut sebagai titik yang dijadikan prioritas untuk pemeriksaan. Baik pemeriksaan administrasi, terlebih pemeriksaan fisik pekerjaan dilapangan”, pintanya.

“Beberapa pelanggaran hasil temuan kami di proyek ini, akan kami serahkan ke APH untuk selanjutnya di proses hukum. Agar kedepannya tidak ada lagi Kontraktor yang bekerja asal jadi, tapi lebih mengutamakan kualitas yang baik agar masyarakat dapat menikmati pembangunan yang dibangun dari hasil pajak mereka”, tegas Ketua LSM TKP DPD Bantaeng.

Aidil juga mengatakan kepada media ini, kuat dugaan kami terkait dengan proyek ini dimenangkan oleh salah satu pengusaha besar yang terjerat kasus gratifikasi bersama mantan Gubernur Sulsel tahun lalu.

“Saya heran, setiap tahun dan hampir semua proyek dengan anggaran miliran rupiah di kabupaten Bantaeng ini, grup perusahaan milik pengusaha besar tersebut diatas yang memenangkan proses pelelangan. Ada apa dan kok bisa seperti itu?”, kata Aidil.

“Perlu kiranya KPK melirik kembali pengusaha tersebut yang setiap tahun selalu mengerjakan proyek yang anggarannya miliaran di Kabupaten Bantaeng”, ujar Ketua LSM TKP DPD Bantaeng.

Berita Terkait

Tim Jagawana di Back Up Tim Resmob Polres Bantaeng, Amankan 1 Ekskavator di Kawasan Hutan Produksi Bonto Lojong
Musrenbang Kecamatan Bissappu Tahun 2025, Wakil Bupati Bantaeng: Tidak Ada Lagi 1 atau 2, Yang Ada Bantaeng Bangkit
Pemdes Barua Bantaeng Salurkan Bansos PKH BPNT Tahap Pertama di Tahun 2025
Hari Pertama Berkantor Pasca Dilantik, Wabup Bantaeng Pimpin Coffee Morning
STQ ke-X Tingkat Kabupaten Bantaeng Telah Resmi Dibuka Wabup Bantaeng, H. Sahabuddin Beri Support dan Semangat
Bimtek Peningkatan Kapasitas Pengelola Dana BOSP Dinas Pendidikan Bantaeng Tahun 2025, Kajari Satria Abdi Sampaikan Materi Pencegahan Korupsi
Hari Ketiga Ikuti Retreat Kepala Daerah, Uji Nurdin: Menkeu Sri Mulyani Sampaikan Materi Efisiensi Anggaran
HMI Cabang Bantaeng Gelar Konferensi Dengan Agenda Memilih Ketua Baru

Berita Terkait

Rabu, 26 Februari 2025 - 05:52

Tim Jagawana di Back Up Tim Resmob Polres Bantaeng, Amankan 1 Ekskavator di Kawasan Hutan Produksi Bonto Lojong

Selasa, 25 Februari 2025 - 20:16

Musrenbang Kecamatan Bissappu Tahun 2025, Wakil Bupati Bantaeng: Tidak Ada Lagi 1 atau 2, Yang Ada Bantaeng Bangkit

Senin, 24 Februari 2025 - 19:53

Pemdes Barua Bantaeng Salurkan Bansos PKH BPNT Tahap Pertama di Tahun 2025

Senin, 24 Februari 2025 - 18:59

Hari Pertama Berkantor Pasca Dilantik, Wabup Bantaeng Pimpin Coffee Morning

Senin, 24 Februari 2025 - 18:40

STQ ke-X Tingkat Kabupaten Bantaeng Telah Resmi Dibuka Wabup Bantaeng, H. Sahabuddin Beri Support dan Semangat

Berita Terbaru