Parepare, Sulsel – Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Kesehatan intens memberikan perhatian terhadap kondisi kesehatan Balita Hazzima Fia Dania sejak 2017 hingga saat ini.
Hal ini diungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Parepare, Rahmawaty Natsier, Rabu, 2 Februari 2022.
Rahmawaty mengemukakan, Balita Hazzima dan orang tuanya Usdah Hakim rutin selalu datang mengontrol di Puskesmas Lompoe, Parepare.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tempat rujukan Hazzima selama ini di RS Fatima dan RSUD Andi Makkasau. Bocah kelahiran 14 September 2017 ini, terakhir kontrol di Puskesmas Lompoe, 22 Januari 2022.
“Untuk penanganan di Parepare tetap dilayani oleh Puskesmas di wilayah tempat tinggalnya,” kata Rahmawaty.
Rahmawaty mengisahkan, sejak awal bocah Hazzima sudah dilakukan tindakan operasi pertama pada 2017, dilanjutkan operasi kedua pada 2018, dan operasi ketiga di tahun yang sama.
“2017 dioperasi pertama, 2018 operasi kedua, satu bulan setelah operasi kedua, langsung operasi ketiga di RS Wahidin, dan selanjutnya dia kontrol di Puskesmas, RSUD Andi Makkasau dan RS Fatima. Terakhir dioperasi tahun 2018,” terang mantap Sekdis Kesehatan Parepare ini.
Rahmawaty menambahkan, Pemkot Parepare memberikan perhatian khusus terhadap Hazzima. Sebelumnya Hazzima memiliki BPJS Kesehatan Mandiri, kemudian dibantu menjadi BPJS Kesehatan tanggungan pemerintah atau PBI.
“Salah satu perhatian pemerintah, dia dari awalnya BPJS Mandiri itu, sudah dibantu menjadi BPJS Pemerintah. Ditanggung pemerintah,” ujarnya.
Tidak cukup sampai di situ, keluarga Hazzima juga diberikan bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) oleh Pemerintah.
“Lurah juga sudah membantu dia (Hazzima) masuk dalam Program Keluarga Harapan. Menerima bantuan setiap bulannya,” ungkap Rahmawaty.
Sementara Kepala Puskesmas Lompoe, drg Diana mengaku, selama ini orang tua Hazzima sangat rutin membawa anaknya untuk kontrol di Puskesmas Lampoe. Dan Hazzima selalu diberikan obat-obatan berdasarkan kebutuhannya.
“Untuk pelayanan kesehatan di PKM (Pusat Kesehatan Masyarakat) selalu kami layani dan orang tuanya rajin membawanya ke PKM,” kata drg Diana.
Berdasarkan Standar Operasional (SOP) pasien dengan keadaan Gawat Darurat (Gadar) tidak perlu mengambil rujukan di Puskesmas atau Rumah Sakit (RS) setempat untuk dirujuk ke RS Provinsi. (*)