Beritasulsel.com, Parepare – Hj. Tangisa, mengaku ada oknum yang memalsukan tandatangannya sebagai salah satu warga yang menolak pembangunan masjid yang rencananya akan dibangun di Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare.
Hal itu kata Hj. Tangisa, pada lembaran berisi tandatangan warga yang menolak pembangunan masjid tersebut, tertera namanyanya dan tandatangannya.
“Padahal saya tidak pernah bertanda tangan menolak pembangunam masjid tersebut. Justru saya ingin sekali kalau ada masjid di sini,” ungkap Hj. Tangisa, Rabu (2/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini jelas jelas merugikan saya. Saya dari dulu tidak tahu tanda tangan tapi kok dilembaran penolakan ada tanda tanganku, ada foto kopi KTP ku. Ini pencurian data, ini jelas pemalsuan” paparnya.
Terkait hal itu, Hj. Tangisa rencananya akan melapor dan minta pihak kepolisian mengusut oknum tersebut yang telah memalsukan tanda tangannya. “Saya akan laporkan ini nak, karena ini merugikan saya,” ujarnya menambahkan.
Lurah Lumpue, Ilham, yang dikonfirmasi terpisah mengaku tidak memeriksa dan mengkroscek nama nama warga yang tertera pada daftar penolakan pembangunan masjid tersebut.
“Saya belum periksa, karena saya lihat sudah ada RW yang mengetahui. Terkait dugaan adanya identitas dan tanda tangan warga dipalsukan, saya tidak tahu. Karena waktu itu yang bawa berkas Hj. Harmina (Guru Agama SD di Parepare),” jelas Ilham.
Dalam berkas penolakan pembangunan masjid tersebut ditandatangani oleh 107 orang warga Lumpue, yang berstempel cap kelurahan dan tanda tangan Lurah Lumpue, Ilham. (RIS/BSS)