Beritasulsel.com – Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman resmi membuka acara Karantina Tahfidz tahap II Provinsi Sulsel tahun 2019 yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama para Tahfidz, yang dilangsungkan di kampus II Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jalan Cendrawasih, Senin, (11/11).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala BPSDM Imran Jausi, Kepala Bagian (Kabag) Kesra Kabupaten Sidrap, Kabag Kesra Maros, Kabag Kesra Sinjai, danKabag Kesra Bone.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulsel H Suherman dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan tersebut adalah sebagai bukti nyata dari pemerintah Provinsi Sulsel dalam pengembangan Tahfidz Al-Quran dengan program satu desa satu hafidz.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga menambahkan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut dasar pelaksanaan dalam DPA perubahan pada Biro Kesra Setda Provinsi Sulsel 2019 dan keputusan Gubernur Sulsel Nomor 73/1/2019 tentang pengesahan dokumen pelaksanaan satuan perangkat daerah Provinsi Sulsel.
Dimana tujuannya adalah salah satu memelihara kesucian Al-qur’an dan juga syiar islam dalam rangka sinkronisasi meningkatkan kualitas rumah-rumah Tahfidz lebih memahami dan mengimplementasikan serta menumbuh kembangkan di masyarakat.
“Tahap I sebanyak 50 orang yang di karantina dan sekarang ini tahap II sebanyak 117 orang. Artinya masyarakat sangat senang dengan adanya kegiatan seperti ini,” terang Suherman.
Kegiatan ini juga dilaksanakan selama dua puluh hari.
Wagub Sulsel Andi Sudirman dalam sambutannya mengatakan, sangat mengapresiasi program hafal Al-qur’an tersebut.
Harapannya adalah dengan tahfidz sebanyak seratus orang tersebut, bisa membuat rumah tahfidz di daerahnya masing-masing, baik itu rumah tahfidz atau pondok pesantren.
Ia juga meminta agar beberapa kabupaten yang belum ikut disertakan anak didiknya agar dicatat supaya kedepannya bisa melibatkan atau menyentuh 24 Kabupaten/Kota yang ada di Sulsel.
“Pesan saya kepada adik-adik, anak-anakku teruslah dan terus murojaah hafalannya karena lebih sulit mempertahankan daripada menjaganya,” ungkap Andi Sudirman.
Kemudian, lanjut Andi Sudirman setelah memahami Al-qur’an agar diterapkan dan diajarkan kepada hafidz. Agar hafidz ini, bisa menjadi figur di daerahnya. (RIS/BSS)