Parepare, Sulsel – Festival Salo Karajae di Kota Parepare, resmi ditutup Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Itu setelah event nasional ini berlangsung lima hari sejak dibuka 27 September 2022, bertepatan dengan Hari Pariwisata Sedunia.
Wakil Wali Kota Parepare, H Pangerang Rahim mewakili Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe yang hadir menutup festival yang dipusatkan di Kawasan Wisata Tonrangeng River Side, Kelurahan Sumpang Minangae, Kecamatan Bacukiki Barat, Parepare itu.
Turut hadir menyaksikan penutupan, Wakil Ketua DPRD Parepare, H Tasming Hamid, Sekda Kota Parepare, H Iwan Asaad, dan jajaran pejabat Pemkot Parepare, serta undangan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terpantau ribuan pengunjung yang datang menginjak kakinya di arena festival pada malam penutupan. Panitia mendata sekitar 14.240 pengunjung yang datang pada malam penutupan.
Acara penutupan berlangsung meriah. Panitia menampilkan beberapa persembahan parade budaya. Salah satunya Tradisi Sigajang Laleng Lipa atau tradisi baku tikam dalam Sarung, tari gandrang bulo, tari kreasi, dan pertunjukan lainnya.
Sekaligus momen penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba yang diselenggarakan panitia selama festival berlangsung. Termasuk lomba perahu hias antar SKPD dan BUMN, pemenang pertama adalah Kecamatan Bacukiki Barat. Juara kedua BKPSDMD Parepare, dan juara tiga Dinas PKP Parepare.
Wawali Parepare, Pangerang Rahim mengapresiasi gelaran Festival Salo Karajae yang dinilai sukses. Sekaligus mendoakan agar tahun depan lebih meriah lagi.
“Tahun ini, Festival Salo Karajae mengusung tema Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan dan Percepatan Vaksinasi Melalui Event. Event ini memadukan wisata bahari dan wisata budaya yang ada di Parepare, dengan melibatkan seluruh masyarakat,” kata Pangerang.
Pangerang juga memuji berbagai lomba dalam festival ini yang tujuannya untuk mencari bakat di bidang kreativitas seni. Seperti lomba tari kreasi, lagu daerah, foto objek wisata, dan lainnya.
Dia berharap festival yang masuk Kharisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini pada tahun berikutnya dapat digelar semakin meriah, sehingga masyarakat Parepare dan sekitarnya dapat terhibur.
Pangerang mengemukakan, pemerintah bersama masyarakat menginginkan Parepare bisa lebih dari sekadar kota transit. Namun bisa menjadi tempat destinasi atau kota tujuan dan memiliki magnet, sehingga pengunjung dari luar daerah tertarik untuk datang ke Parepare.
Salah satunya, kata dia, Festival Salo Karajae yang dapat menarik wisatawan berkunjung di Parepare. Itu menjadikan Parepare dapat dilirik mata dunia. Karena wisatawan mancanegara bisa mengenal lebih jauh potensi wisata di Parepare.
“Sehingga program strategis Teori Telapak Kaki Bapak Wali Kota Parepare dapat terus kita terapkan,” tegas Pangerang.
“Dan melalui event ini, kita dapat melestarikan serta mengembangkan kesenian dan budaya dalam mewujudkan kebersamaan, guna membangun masyarakat Parepare melalui bidang seni, budaya, dan pariwisata,” harap Pangerang.
Di penghujung sambutan, Pangerang mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada panitia penyelenggara khususnya Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Parepare, para peserta, dan segenap masyarakat yang telah memeriahkan Festival Salo Karajae. (*)