Beritasulsel.com – Pihak Dinas Sosial Kabupaten Sinjai menegaskan perhatian pemerintah terhadap warga miskin bukan tanpa alasan.
Apalagi sejauh ini fokus Pemkab Sinjai dalam menangani masalah tersebut terus memberikan perhatian khusus hingga level desa.
Sama halnya yang telah dilakukan terhadap wanita paruh baya bernama, Manika (70), seorang warga Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan yang tinggal di sebuah gubuk reyot jauh sebelumnya sudah tertangani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Masalah itu sudah lama kita tangani. Tinggal menunggu pengurusan kelengkapan berkas administrasinya saja,” ungkap Kepala Dinas Sosial Sinjai, Muh Irvan, di rumahnya, Jumat (23/8).
Terkait kondisi tempat tinggalnya yang tidak layak, pihaknya pun masih sementara melakukan pendataan.
“Saya sudah sampaikan ke teman-teman pendamping baik tenaga pendamping lansia maupun Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sinjai Selatan untuk segera di data. Tehnisnya nanti kita simpulkan yang jelas perhatian mengenai hal-hal seperti ini sudah bagian dari tanggungjawab pemerintah,” katanya.
Irvan mengaku pihaknya sudah melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Ini sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah kepada masyarakat kurang mampu. ”Sekarang yang bersangkutan sudah di data selanjutnya di lakukan pengurusan mulai dari KTP dan BPJS. Selain itu akan dilakukan pengecekan apakah sudah pernah menerima bantuan jaminan sosial lainnya atau belum,” pungkasnya.
Sebelumnya dikabarkan nasib Manika, (70) warga Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan yang tinggal sebatang kara di sebuah gubuk sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu tidak mendapat perhatian pemerintah.
“Berdasarkan laporan yang kami terima sebenarnya pihak pemerintah desa sudah membantu. Bahkan melalui ADD pemerintah desa mengeluarkan anggaran sebesar Rp. 10 juta untuk anggaran perbaikan. Termasuk atap seng yang sudah di siapkan bahkan telah terpasang namun belakangan di bongkar oleh Manika. Makanya kita juga bingung kenapa dia bongkar padahal jelas-jelas sudah ada bantuan,” tutur Irvan.