Beritasulsel.com – Calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto mempertanyakan sikap sejumlah pihak yang terkesan takut bila terjadi pergantian kekuasaan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
“Kenapa orang ganti presiden takut?” kata Prabowo dalam keterangan tertulis dari Media Center Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sabtu (15/12).
Menurut Prabowo, jabatan atau kekuasaan tersebut sifatnya sementara dan pergantian merupakan hal biasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ganti pengemudi itu biasa. Kalau mau ganti pilot yang pilotnya itu harus handal, harus bisa mengemudikan pesawat dan selain handal harus punya karakter dan akhlak yang baik. Ini tanggung jawabnya besar,” tuturnya.
Prabowo menyampaikan hal tersebut dalam acara ramah tamah bersama ratusan anak muda seluruh Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Milenial Indonesia (GMI), di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12).
Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan alasannya kembali maju dalam Pilpres 2019 bukan lantaran ingin berkuasa. Prabowo yang kali ini berpasangan dengan Sandiaga Uno mengaku hanya ingin membantu Indonesia menjadi negara yang berdaulat.
Ia mengatakan bahwa kontestasi pesta demokrasi lima tahunan itu bukan soal memperebutkan kekuasaan, melainkan upaya untuk mengembalikan kedaulatan bangsa di segala sektor.
“Yang diperjuangkan di 2019 adalah untuk merebut kembali kedaulatan bangsa Indonesia. Merebut kembali masa depan kalian, anak-anak kalian, dan cucu-cucu kalian,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengklaim kepentingan pribadinya sudah selesai. Tujuan utamanya menjadi presiden hanyalah menjadi alat bagi negara mencapai tujuan luhur yang sesuai dengan amanah para pendiri bangsa.
“Prabowo itu sekarang hanya ingin jadi alat. Saya ingin memperbaiki ini semua bersama kalian,” katanya.
Prabowo mengingat pesan dari ayahnya, mantan Menteri Ekonomi, Sumitro Djojohadikusumo, yang akan ia pegang teguh saat dipercaya menjadi presiden kelak.
“Bapak saya pernah menjadi menteri, tetapi bapak saya selalu mengajari ‘Jangan sekali-kali mencuri uang rakyat,'” ujarnya. [cnnindonesia.com]