Beritasulsel.com,Sinjai- Pondasi Jembatan di Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan mengalami keretakan hingga dasar tanggul berlubang atau jebol.
Warga yang melihat kondisi tersebut, meminta perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) agar segera melakukan perbaikan.
Jembatan penghubung Sinjai-Kajang (Bulukumba) itu sangat beresiko dan berbahaya jika bobot muatan kendaraan yang melintas terlalu berat. Apalagi, melihat kondisi jangka panjang tanpa ada perhatian khusus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu Warga Desa Bua, Lukman Mallongi mengaku khawatir jika pondasi jembatan Bua yang retak lama kelamaan goyang dan bisa bergeser sehingga potensi yang tidak diharapkan bisa saja terjadi.
“Bukan hanya retak, tetapi dasar tanggul didekat pondasi Jembatan berlubang atau jebol. Kami takutnya, pondasi itu goyang dan berpotensi jembatan ambruk,” ujarnya kepada Beritasulsel.com, Jum’at (27/12/2024).
Tak hanya itu kata Lukman, antara pondasi dan besi jembatan mulai bergeser sehingga ada beberapa celah lubang yang muncul akibat pondasi Jembatan retak tersebut.
Sejumlah warga pun katanya yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Bua sempat melakukan kerja bakti untuk menutup celah lubang yang tentunya sangat membahayakan pengendara.
Tentunya, dengan kondisi ini Pemerintah Pemprov Sulsel yang menjadi Domainnya harus turun melihat dan meninjau pondasi Jembatan tersebut agar tidak terjadi hal buruk dikemudian hari dan dapat merugikan pengendara dan masyarakat setempat.
“Kami berharap ada perhatian secepatnya dari Wakil rakyat serta Pemerintah Pemprov Sulsel agar tahun 2025 menjadi skala prioritas untuk pembenahan Pondasi dan Tanggul jembatan Bua,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, Jembatan Bua yang terletak di Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan juga termasuk salah satu akses jalur menuju destinasi wisata ke Bira (Bulukumba) yang tidak memakan waktu cukup lama untuk tiba ditempat tersebut.
Juga, menjadi akses alternatif warga Sinjai Utara dan Sinjai Timur serta warga Tellulimpoe untuk beraktivitas ke kota dan menjual hasil pertaniannya. (***)