Bantaeng – Dalam rangka mewujudkan Arsip sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB), Arsip Nasional Indonesia (ANRI) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bantaeng baru saja melaksanakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program Registrasi Arsip sebagai Memori Kolektif Bangsa tahun 2024. Selasa, (3/9/24).
Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Balai Kartini ini, turut diikuti oleh 12 Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan. Baik yang hadir secara langsung, maupun melalui zoom meeting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mewakili Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan Mohammad Hasan S.H., M.H, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Percepatan Teknologi dan Komunikasi adalah sebuah keniscayaan dan tidak bisa dipungkiri saat ini kita membutuhkan percepatan dalam Birokrasi Pemerintahan. Oleh karena itu atas nama Pemerintah Sulawesi Selatan, menitip kepada para pimpinan daerah agar penerapan Srikandi harus dilaksanakan secara massif di Sulawesi Selatan, untuk menuju Sulawesi Selatan tertib Arsip,” kata dia.
Sementara itu, Pj Bupati Bantaeng, Andi Abubakar dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada tahun 2024 ini tercarat ada 7 arsip yang dimana tidak ada satupun yang berasal dari Sulawesi Selatan, apalagi dari Kabupaten Bantaeng.
“Oleh karena itu kami bertekad mulai hari ini untuk mulai belajar mendaftarkan arsip-arsip sejarah dan budaya yang ada di Sulawesi Selatan yang ada di Kabupaten Bantaeng, agar nanti dapat memenuhi kriteria untuk di tetapkan sebagai Memori Kolektif Bangsa,” kata Andi Abubakar.
“Mudah-mudahan tahun ini ada yang bisa kita usulkan untuk terigistrasi dalam Memori Kolektif Bangsa situs sejarah atau budaya di Kabupaten Bantaeng,” pungkas Andi Abubakar.
Bertindak selaku Keynote speaker Plt Kepala ANRI, Drs Imam Gunarto,M.Hum, yang dalam arahannya menyampaikan bahwa kita semua berkewajiban untuk menggali apa yang pernah kita punya untuk menghidupkan kembali warisan leluhur kita untuk menjadi ajaran yang baik.
“Saat ini kita sedang mengalami Darurat Memori, oleh karena itu ANRI membuat program memori kolektif bangsa,” kata dia.
Hadir sebagai pembicara:
Dr. Mukhlis PaEni MA (Ketua Dewan Pakar MKB Indonesia).
Dra Endang Sri Rusmiyati, M.Hum.
Asep Kambali S.Pd., M.IK.
Turut hadir pada kesempatan tersebut:
Kajari Bantaeng Satria Abdi S.H., M.H.
Dandim 1410 Bantaeng, Letkol Inf Eka Agus Indarta.
Ketua Pengadilan Negeri Bantaeng Abd. Basyir, S.H., M.H.
Perwakilan Polres Bantaeng.
Ketua sementara DPRD Kab.Bantaeng, H.Budi Santoso.
Para Pimpinan OPD.
Para Camat.
Para Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Bantaeng.**