Pasca Banjir Melanda, Misbahul Mendesak Semua Pertambangan Yang Ada di Luwu Agar Memperhatikan AMDALnya

- Redaksi

Selasa, 7 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Misbahul

Misbahul

Beritasulsel.com – Bencana alam banjir yang menerjang beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan khususnya di Luwu Raya, menuai sorotan dari banyak pihak, salah satunya dari Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu Raya (IPMIL).

Kepada media ini via WhatsApp pada Selasa malam (7/5/24), pentolan IPMIL, Misbahul mengatakan bahwa banjir adalah fenomena alam akibat ulah manusia yang terjadi sebagai akumulasi dari beberapa faktor, diantaranya hujan deras, kondisi sungai daerah hulu, dan pasang surut air laut.

Misbahul menambahkan bahwa penyebab banjir juga mencakup curah hujan yang tinggi dan pengrusakan ekologi yang tidak memperhatikan dampaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia menjelaskan bahwa berdasarkan laporan cepat wilayah terdampak bencana banjir di Kabupaten Luwu oleh Tim Krisis PKm dan EMT/disaster Kabupaten Luwu diantaranya yang terdampak Banjir adalah daerah (Kecamatan): Latimojong, Bajo barat, Suli barat, Kamanre, Bupon, Larompong, Larompong selatan, Walbar, Belopa, Belopa utara, Ponrang dan Ponrang selatan.

Misbahul selaku Pemuda Luwu menilai banjir ini akibat dari pengendalian pembukaan lahan dan pemberian Izin menambang yang harus di perketat dan kembali memperhatikan AMDALnya agar banjir dan longsor bisa tertangani sejak awal.

“Dari hulu disana sekarang marak terlihat pembukaan lahan penambang yang diduga tidak terkontrol, pohon-pohon yang asalnya sebagai penyangga air, sekarang banyak yang hilang atau di tebang sehingga pada saat air hujan turun, terjadilah banjir dan longsor seperti ini,” kata Misbahul.

Lanjut kata Misbahul bahwa pertambangan selain merusak sumber-sumber kehidupan masyarakat, juga mempunyai efek yang besar terhadap keberlangsungan hidup masyarakat yang ada di sekitar lokasi pertambangan.

“Kami mepertegas dan mengatakan di Kabupaten Luwu darurat ruang hidup dan bencana ekologis, dimana seharusnya Pemda Kabupaten Luwu mengambil langkah strategis untuk mengatasi bencana tersebut,” tegas Misbahul.

“Pemerintah kabupaten Luwu harus mampu mengedukasi masyarakat dan mampu memberikan ultimatum agar para penambang dapat memperhatikan AMDALnya,” kata Misbahul.

Dia berharap kedepannya agar tidak akan ada lagi peristiwa banjir dan longsor yang menyebabkan berbagai kerusakan dan merugikan mayarakat Kabupaten Luwu.(**)

Berita Terkait

Bejat, Dua Anak Remaja Setubuhi Bocah 12 Tahun Tertidur Dilantai Dua
Kapolres Luwu AKBP Arisandi Terharu di Pengukuhan Pengurus PP Polri Cabang Luwu
Pelaku Penembakan Bermotif Dendam Dibekuk Tim Resmob Polres Luwu
Polres Luwu Sita 584 Butir Obat Tanpa Izin Edar Dan 249 Gram Shabu Dari 2 Orang Pelaku
Mama Arul Ditangkap Usai Jemput 5 Ball Sabu di Sidrap Milik Napi Lapas Parepare
Polres Luwu Gelar Simulasi Sispamkota, Jamin Kesiapan Pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2024
Kapolres Luwu Sambangi Kejari Luwu, Ucapkan Selamat Hari Bhakti Adhyaksa Ke-64
Nekad Masuk Kamar, Perkosa Mantan Kekasih Tiga Kali, Berujung Proses Hukum

Berita Terkait

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 11:05

Bejat, Dua Anak Remaja Setubuhi Bocah 12 Tahun Tertidur Dilantai Dua

Rabu, 21 Agustus 2024 - 10:25

Kapolres Luwu AKBP Arisandi Terharu di Pengukuhan Pengurus PP Polri Cabang Luwu

Rabu, 7 Agustus 2024 - 12:53

Pelaku Penembakan Bermotif Dendam Dibekuk Tim Resmob Polres Luwu

Senin, 5 Agustus 2024 - 18:50

Polres Luwu Sita 584 Butir Obat Tanpa Izin Edar Dan 249 Gram Shabu Dari 2 Orang Pelaku

Senin, 5 Agustus 2024 - 18:47

Mama Arul Ditangkap Usai Jemput 5 Ball Sabu di Sidrap Milik Napi Lapas Parepare

Berita Terbaru