Beritasulsel.com – Sulitnya mendapatkan air bersih memaksa para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfizul Qur’an Wadi Mubarak Sinjai menempuh perjalanan jauh menyusuri hutan, rawa, demi mendapatkan air bersih.
Ponpes Tahfizul Qur’an Wadi Mubarak berada di Dusun Bulujampi, Desa Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dari pantauan wartawan, setiap hari para santri berjalan sekitar 2-3 kilo meter menyusuri jalan pedesaan kemudian hutan hanya untuk mandi, mencuci, sekaligus mengambil air dan keperluan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka beramai ramai berjalan kaki membawa peralatan mandi dan ember untuk membawa air.
Di tengah rawa itu, mereka menggali tanah untuk menampung air lalu mereka mandi dari air tersebut yang nampak keruh bercampur lumpur.
Kondisi ini sangat memprihatinkan di mana ratusan santri di Ponpes tersebut hanya mengandalkan air dari rawa ini di saat kemarau melanda seperti sekarang ini.
Salah satu guru Ponpes bernama Sulham yang ditemui berharap kepada pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Daerah Sinjai agar turun tangan membantu mengatasi permasalahan ini.
Pasalnya, dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap para santri bila terus menerus mandi air yang bercampur lumpur.
Sulham juga khawatir akan keselamatan para santri bila setiap hari keluar menyusuri rawa hanya untuk mendapatkan air.
“Kami sangat butuh perhatian pemerintah. Kami khawatir keselamatan para santri bila setiap hari keluar berjalan sekitar kurang lebih dua atau tiga kilo mencari air untuk mandi menyusuri rawa rawa ini,” tutur Sulham ditemui Selasa (22/8/23).
Di Dusun Bulujampi, kata Sulham, ada PDAM dan Pamsimas namun tidak berfungsi karena sesuatu hal.
Untuk itu, Sulham berharap kepada pemerintah agr turun tangan memperbaiki Pamsimas atau PDAM tersebut agar ratusan santri dan warga setempat dapat menikmati kembali air bersih. (***/Heri)