Makassar, Sulsel – Direktur Event Daerah, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan/Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, telah mengumumkan hasil kurasi Kharisma Event Nusantara Tahun 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Parepare, Amarun Agung Hamka.
Hamka mengagungkan, Provinsi Sulawesi Selatan mengusulkan 5 kegiatan/event ke tahap kurasi lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Salah satunya event kami Festival Salo Karajae,” ucap Hamka. Selasa, (13/12/2022).
Alumni STPDN Angkatan 12 itu menjelaskan, pihaknya telah memenuhi undangan dari Dispora Provinsi Sulsel untuk mengikuti rapat presentasi.
“Kami prestenstasikan materi yang telah kami siapkan. Tentunya materi yang lebih akurat,” ungkapnya.
Selanjutnya, kata dia, lima event yang lolos akan di cek kelengkapannya oleh Tim Kurator dari Dispar Provinsi Sulsel sebelum nantinya file tersebut dikirimkan ke pusat (Kemenparekraf).
Mantan Kabag Humas Pemkot Parepare itu mengungkapkan, capaian positif oleh instansinya itu tidak lepas atas dukungan dan bimbingan dari Wali Kota Parepare Taufan Pawe.
“Bapak Wali Kota selama ini memberikan motivasi dan support yang tinggi. Kita juga berharap dukungan masyarakat. Semoga even Salo Karajae berjaya untuk event nusantara,” harap Hamka.
Even atau Festival Salo Karajae sendiri merupakan kegiatan Pemerintah Kota Parepare yang digelar setiap tahun di pelataran jembatan ikon kota Tonrangeng Riverside.
Event tersebut berhasil menyita perhatian masyarakat baik lokal maupun dari luar daerah, karena konsepnya yang menarik.
Mulai dari atraksi bahari hingga beragam lomba seperti inovasi, tarian tradisional, kreativitas anak-anak ditampilkan pada kegiatan itu.
Event yang digelar selama sepekan tersebut juga mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat khususnya warga sekitar.
Tidak sedikit kalangan dan tokoh masyarakat seperti pimpinan DPRD Parepare memberikan apresiasi atas penyelenggaraan event itu.
Bahkan, penyelenggaraan kegiatan dengan nuansa kearifan lokal tersebut didorong agar lebih berskala besar. (*)