Beritasulsel.com – Langkah strategis PT Harum Energy Tbk (HRUM) dalam memperluas lini usaha serta mendorong hilirisasi nikel menunjukkan hasil yang signifikan. Perusahaan mencatat lonjakan harga saham yang tajam di Bursa Efek Indonesia, sebagai respons pasar terhadap transformasi bisnis yang tengah dijalankan.

Didirikan pada 1995 dan resmi tercatat di bursa sejak 2010, Harum Energy telah bertransformasi menjadi salah satu pemain utama dalam industri energi Indonesia.

Selama lebih dari tiga dekade, perusahaan ini konsisten menyesuaikan strategi bisnisnya dengan perubahan kebutuhan energi global, termasuk bergerak menuju praktik yang lebih berkelanjutan dan ramah investasi.

Transformasi yang paling terlihat adalah perluasan bisnis dari kegiatan pertambangan batubara dan layanan logistik pendukung ke sektor nikel.

Pengalaman panjang Harum Energy di sektor energi memberi perusahaan modal kompetitif untuk mengelola diversifikasi ini, sehingga manajemen optimistis langkah tersebut bisa meningkatkan nilai bagi pemegang saham sekaligus ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Fondasi utama strategi hilirisasi Harum Energy adalah ketersediaan cadangan bijih nikel yang besar melalui anak usahanya, PT Position (POS), yang beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Data perusahaan mencatat sumber daya tambang POS sekitar 215 juta ton bijih nikel, terdiri dari 92 juta ton limonit dan 123 juta ton saprolit.

Cadangan sebesar ini tidak hanya menjamin keberlanjutan operasional smelter yang sudah ada (produksi NPI oleh PT Infei Metal Industry dan high-grade nickel matte oleh PT Westrong Metal Industry), tetapi juga mendukung keberlanjutan operasional fasilitas pengolahan hilir Harum Energy lainnya yang saat ini masih dalam tahapan konstruksi, yaitu proyek HPAL (High Pressure Acid Leach) yang menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) untuk baterai kendaraan listrik oleh PT Blue Sparking Energy (BSE) yang ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2025.

Program diversifikasi nikel yang gencar dilakukan oleh Harum Energy—didukung oleh jaminan pasokan nikel yang melimpah—telah menjadi katalis utama bagi kinerja saham HRUM.

Kepercayaan investor semakin meningkat karena adanya hilirisasi nikel yang menghasilkan produk turunan nikel yang beragam, termasuk MHP yang bernilai tambah tinggi.

Hal ini tercermin dari performa saham HRUM dalam 3 bulan terakhir (periode perkiraan antara Agustus hingga Oktober 2025) yang menunjukkan kenaikan yang sangat kuat, menanggapi prospek yang cerah dari integrasi hulu-hilir nikel yang didukung cadangan masif.

Kenaikan signifikan dalam tiga bulan terakhir ini memperlihatkan respons pasar yang luar biasa terhadap transformasi Harum Energy menjadi salah satu pemain utama di industri nikel terintegrasi.

Analis pasar menilai langkah ini akan memaksimalkan efisiensi, memastikan keberlanjutan usaha, dan membentuk portofolio industri nikel yang lengkap dari hulu ke hilir. (***)