Dunia Sepakbola Berduka, Maradona Tutup Usia

- Redaksi

Kamis, 26 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Argentina – Dalam beberapa tahun terakhir ini, kondisi kesehatan Maradona memang kerap tak menentu. Pada awal November ini, Maradona baru saja menjalani operasi untuk mengatasi pembekuan darah di otaknya.

Secara mendadak, pada Rabu (25/11) pagi di rumahnya, Maradona mengalami gagal jantung. Martin Arevalo, salah satu jurnalis yang dekat dengan Maradona, menceritakan kronologi serangan jantung Maradona

“Diego mengalami serangan jantung dan jatuh. Mereka harus membawanya [ke rumah sakit]. Terdapat empat ambulans di rumahnya. Bayangkan betapa seriusnya situasi yang kita bicarakan ini,” kata Arevalo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada akhirnya, nyawa Maradona tak tertolong oleh paramedis dan ia dinyatakan wafat di rumahnya di Tigre, Buenos Aires.

Maradona mengawali kariernya bersama Argentinos Juniors di usia 16 tahun dan kemudian berkembang menjadi salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa.

Pemain berkaki kidal ini pernah memperkuat Boca Juniors, Barcelona, Napoli, Sevilla, dan Newell’s Old Boys semasa bermain. Ia kemudian menjadi pelatih dan menangani sejumlah tim seperti Racing Club, Dorados, timnas Argentina, dan hingga kematiannya masih berstatus sebagai pelatih Gimnasia de la Plata.

Puncak karirnya hadir di era 1980-an di mana ia mampu membawa Argentina merengkuh Piala Dunia 1986 dengan mengalahkan Jerman Barat di final.

Dalam perjalanan menuju final, Maradona menghadirkan dua momen ikonik yang dalam sepakbola. Ketika melawan Inggris di perempat-final, Maradona mencetak dua gol, satu gol kontroversial memakai tangan dan satu gol lain melalui solo run brilian. Masing-masing gol dijuluki ‘Gol Tangan Tuhan’ dan ‘Gol Abad Ini’.

Torehan Scudetto bersama Napoli pada 1987 dan 1990 juga menjadi pencapaian lain dari Maradona yang tak kalah ikonik. Namun, kesuksesan bersama La Albiceleste-lah yang membuat namanya terpatri selamanya dalam sejarah sepakbola. (*)

Berita Terkait

Kongres Askot PSSI Parepare Digelar, HSL Harap Ketua Terpilih Tidak Terkontaminasi Politik
Totalitas Si Gondrong Tidak Diragukan Lagi, FPTI Cabang Bantaeng Berikan Amanah Sampai Oppo 3 Kali
Turnamen Askab Sinjai Cup 2024 Resmi Berakhir, Ini Pesan Haris Ahmad
Ketua KONI Parepare: Jika Muskot PSSI Lewat Bulan Desember, Kita akan Menyurat ke KONI Provinsi
Mafia BBM Aniaya Polisi Hingga Tewas Saat Hendak Ditangkap
Oknum TNI Bakar Istri Hingga Tewas, Begini Kronologinya
Gajah Mada Harding Secara Aklamasi Terpilih jadi Ketua FHI Sulsel
Kepala Desa di Majene Tebas Warga Hingga Tewas, Begini Kronologinya

Berita Terkait

Sabtu, 28 Desember 2024 - 16:04

Kongres Askot PSSI Parepare Digelar, HSL Harap Ketua Terpilih Tidak Terkontaminasi Politik

Jumat, 27 Desember 2024 - 21:31

Totalitas Si Gondrong Tidak Diragukan Lagi, FPTI Cabang Bantaeng Berikan Amanah Sampai Oppo 3 Kali

Senin, 23 Desember 2024 - 20:25

Turnamen Askab Sinjai Cup 2024 Resmi Berakhir, Ini Pesan Haris Ahmad

Jumat, 20 Desember 2024 - 14:06

Ketua KONI Parepare: Jika Muskot PSSI Lewat Bulan Desember, Kita akan Menyurat ke KONI Provinsi

Rabu, 18 Desember 2024 - 18:58

Mafia BBM Aniaya Polisi Hingga Tewas Saat Hendak Ditangkap

Berita Terbaru