Beritasulsel.com,Sinjai- Petani khususnya di Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan mengeluhkan harga rumput laut yang terus anjlok hingga Rp 3 ribu per kilogram di musim panen raya di bulan Agustus ini.
Tak hanya itu, eksportir kabarnya ogah membeli rumput laut dengan alasan cuaca di Negara Cina sedang musim penghujan.
Ketua Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pulau Sembilan, Kasman mengaku bingung kemana hasil rumput laut harus dijual. Disisi lain, petani harus memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hasil rumput laut nggak ada yang mau beli. Kasihan para petani yang harus memenuhi kebutuhan keluarganya,” ujarnya kepada beritasulsel.com, Selasa (20/2024).
Menurut Kasman, jenis rumput laut yang ada di Petani saat ini adalah Spenesium (SP) halus atau siap konsumsi namun karena harganya anjlok maka petani hanya menjual sebagian untuk kebutuhan sehari-hari.
“Jadi ditampung saja pak karena tidak ada yang mau beli. Itupun dijual ke pengepul untuk makan saja,” ungkapnya.
Padahal sebelumnya kata Kasman harga rumput laut tembus diangka Rp 11 ribu hingga Rp 13 ribu per kilogram. Disisi lain, pengepul juga tak mau membeli ditakutkan modalnya tidak terputar.
“Saat ini petani rumput laut harus berpikir keras untuk mengembalikan modal biaya operasional yang mencapai Rp 3-5 juta rupiah selama proses pembibitan hingga panen dan penjemuran,” pungkasnya.