Diduga Ada Tindak Pidana Korupsi Dan Penipuan Terkait Bantuan Ternak Sapi Dari BPBD Jeneponto Untuk KPM

- Redaksi

Sabtu, 18 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritasulsel.comJeneponto.
Salah satu penggiat Anti Korupsi angkat bicara dan mendesak Aparatur Penegak Hukum (APH) Jeneponto untuk mengusut tuntas terkait dugaan adanya praktek Tindak Pidana Korupsi dan dugaan Tindak Pidana Penipuan kasus pengadaan ternak sapi di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jeneponto.

Kepada media ini, Jumat malam (17 Februari 2023). Yudha Jaya SH menjelaskan bahwa BPBD Jeneponto pada tahun anggaran 2022 lalu mengalokasikan anggaran sekitar Rp.1,2 Milliar untuk pengadaan 150 ekor ternak sapi yang akan disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) (korban bencana alam) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

BPDB Jeneponto melalui Rekanannya yakni CV. 13 Kresindo sebagai pemenang tender harus bertanggungjawab sebagai pihak penyedia barang (Ternak Sapi) tersebut. Karena ternak sapi yang harganya bervariasi yakni berkisar Rp.5.500.000.- sampai Rp.6.500.000.- per ekor tersebut, tidak dibayarkan ke pemilik ternak sapi sampai sekarang”, kata Yudha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

foto dari narasumber

“Ternak Sapi bantuan BPBD Jeneponto yang sudah ditangan keluarga penerima manfaat yang tersebar dibeberapa Desa di Kabupaten Jeneponto ini, ditarik atau diambil kembali oleh pemilik ternak sapi karena merasa dirugikan (belum dibayar) oleh pihak Rekanan”, jelas Yudha.

Alumni Fakultas Hukum Universitas Sawerigading (UNSA) Makassar, Yudha Jaya SH dengan pendapat hukumnya menerangkan bahwa ternak sapi yang jumlahnya 150 ekor tersebut sampai sekarang belum dibayarkan oleh rekanan CV. 13 Kresindo ke pemilik ternak sapi.
“Sedangkan BPBD Jeneponto diduga sudah mencairkan 100% anggaran tersebut kepihak Rekanan“, ungkap Yudha Jaya SH.

“Karena ternak sapi bantuan BPBD Jeneponto itu belum dibayarkan dan ternak sapi tersebut ditarik kembali oleh pemiliknya, maka itu diduga sudah masuk unsur Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) karena bukti fisik tidak ada (Fiktif). Walaupun secara administrasi lengkap (Kerugian Negara) dan sapi yang ditarik kembali oleh pemiliknya, maka itu mengarah ke unsur Tindak Pidana Penipuan, karena ternak sapi tersebut belum dibayar (Kerugian Perorangan)“, tegas Yudha.

“Jadi, dalam kasus ini ada dua dugaan Tindak Pidana, yakni Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Penipuan yang tidak menutup kemungkinan tindak pidana ini ada karena pemufakatan jahat para oknum tersebut”, kata Yudha.

“Kami minta kepada pihak Aparatur Penegak Hukum (APH) Jeneponto untuk segera mengungkap kasus dugaan korupsi bantuan ternak sapi ini, karena ada kerugian keuangan negara dan ada juga unsur penipuan karena ada orang yang dirugikan“, tegas Yudha Jaya.

Berita Terkait

Kajari Satria Abdi, Diminta BPJS Ketenagakerjaan Bantaeng Menjadi Narasumber Sosialisasi Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Jaksa Pengacara Negara Kejaksaan Negeri Bantaeng Sukses Memediasi Perseteruan antara Eks Karyawan dengan PDAM Bantaeng
Kejaksaan Negeri Bantaeng Gelar Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan Perpustakaan Umum
PKM Berubah Status Menjadi RSUD, Kadis Kesehatan Bantaeng dan Direktur RSUD Banyorang: “Semua karena Pak Ilham Azikin”
Belum 2 Bulan Menjabat Sebagai Kasat Reskrim Polres Bantaeng, Akp Akhmad Marzuki Sukses Mengungkap Kasus Luar Biasa
Kapolres Didampingi Kasat Reskrim Polres Bantaeng Mengungkap Motif Kasus Penikaman Terhadap Purnawirawan TNI di Beloparang
Pengawal Paslon Bupati Bantaeng Tewas Ditikam, 2 Pelaku Ditangkap ini Identitasnya
Kajari Turun Tangan jadi JPU Kasus Perkara Pencabulan Siswi SD di Sinjai Timur

Berita Terkait

Jumat, 25 Oktober 2024 - 23:41

Kajari Satria Abdi, Diminta BPJS Ketenagakerjaan Bantaeng Menjadi Narasumber Sosialisasi Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Jumat, 25 Oktober 2024 - 21:32

Jaksa Pengacara Negara Kejaksaan Negeri Bantaeng Sukses Memediasi Perseteruan antara Eks Karyawan dengan PDAM Bantaeng

Kamis, 24 Oktober 2024 - 13:11

Kejaksaan Negeri Bantaeng Gelar Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan Perpustakaan Umum

Senin, 21 Oktober 2024 - 20:18

PKM Berubah Status Menjadi RSUD, Kadis Kesehatan Bantaeng dan Direktur RSUD Banyorang: “Semua karena Pak Ilham Azikin”

Jumat, 18 Oktober 2024 - 00:10

Belum 2 Bulan Menjabat Sebagai Kasat Reskrim Polres Bantaeng, Akp Akhmad Marzuki Sukses Mengungkap Kasus Luar Biasa

Berita Terbaru