Bantuan BPNT Rp200 Ribu di Desa Bontomanai “Disunat” Rp30 Ribu

- Redaksi

Rabu, 20 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi/net

Ilustrasi/net

Beritasulsel.com – Uang Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga disunat 30 ribu rupiah.

Beberapa penerima bantuan BPNT warga Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, yang ditemui satu persatu di rumahnya pada hari Senin (18/4/22) membenarkan hal itu.

“Iya, yang kami terima 170 ribu. Padahal dalam surat tercantum Rp200 ribu dan tidak boleh dipotong. Uang diterima di rumah pak Heriawan (Agen BPNT Bontomanai). Tidak ada penyampaian untuk apa dipotong 30 ribu,” beber para penerima.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami sebenarnya keberatan tapi kami takut bersuara karena kalau kami bersuara, bulan depan kemungkinan nama saya sudah dicoret sebagai penerima BPNT,” imbuhnya.

“Paling parah waktu bulan 1, 2, dan 3, kami terima BPNT Rp600 ribu, lalu pak Heriawan suruh kami belanjakan uang tersebut di rumahnya minimal 300 ribu. Kami disuruh beli beras, telur dan lain lain yang harganya selangit,”

“Contohnya beras, 12 liter Rp100 ribu padahal di pasar hanya 72 ribu karena 6 ribu perliter. Telur 45 ribu per rak, di pasar hanya 35 ribu. Penerima BPNT sudah ratusan orang, bayangkan kalau mereka semua dipotong 30 ribu,” bebernya.

“Hanya di Desa Bontomanai yang begini, Desa Topanda, Tanah Harapan, Batukaropa, dan Bulolohe, tidak ada yang dipotong dan tidak ada yang disuruh belanja di rumah agen, mereka bebas belanja dimana saja,” pungkasnya.

Heriawan yang dikonfirmasi melalui sambungan telpon tidak menampik hal itu. Dia mengatakan bahwa 30 ribu rupiah itu adalah hasilnya mengurus para penerima.

“Saya kan tidak dapat, jadi saya minta karena saya yang bekerja, karena tidak ada itu orang yang bekerja suka rela toh, makanya saya minta (30 ribu_red), tapi itu keikhlasan, tapi kalau mereka tidak mau, saya tidak paksa,” ucap Heriawan.

Saat ditanya, Heriawan bekerja dalam bentuk apa sehingga memotong 30 ribu per penerima padahal di desa Topanda, Tanah Harapan tidak ada potongan? Heriawan mengatakan bahwa dirinya bekerja mengurus para penerima.

“Saya mengurus penerima, mendatangi per rumah, dibawakan. Kalau di desa Topanda, tidak diurusi memang sama agen. Kalau di Bontomanai memang saya yang mengurus,” ucap dia.

Dan terkait penerima disuruh belanja 300 ribu dengan harga yang tidak sesuai harga pasar. Heriawan mengatakan bahwa dirinya bekerja mengurus penerima, meski begitu, dia mengaku tidak memaksa penerima mau belanja berapa saja.

“Saya yang mengurus para penerima sampai ke kantor camat. Uang 600 ribu itu diterima di kantor camat. Jadi saya datang ke sana mengkonsultasikan, karena di sana kan banyak penerima ada 15 desa, jadi saya bilang Desa Bontomanai tolong didahulukan, makanya desa Bontomanai yang didahulukan,” jelas Heriawan.

“Saya tidak paksa, mau belanja 200, mau belanja 100, mau 50 ribu, silahkan, saya tidak paksa. Saya memang dampingi, kebetulan saya disuruh oleh pihak pihak tertentu bahwa tolong dampingi para penerima di kantor camat,” katanya.

Laporan: Heri
Editor: Heri.

Berita Terkait

Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”
Pj Bupati Bantaeng Hadiri High Level Meeting, Andi Abubakar: “Antisipasi Inflasi Jelang Nataru 2025”
Pagelaran Seni KPU Bulukumba Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Pjs Bupati Apresiasi
Ruang Inap PKM Herlang Tanpa Ventilasi dan AC Mati, Amin Lahaseng Minta Evaluasi, Begini Tanggapan Kapus
Dema STAI Al Gazali Nilai Ceramah Harifuddin Lewa Provokatif di Bulukumba
Pemilihan Ketua BEM UMB Bukukumba Tuai Sorotan, Riswandi: Tidak Transparan dan Rentan Kecurangan
Pinus Sulsel Dorong Ekologi di Bulukumba, Peluang Desa Dapatkan Tambahan Anggaran
3 Rumah di Bulukumba Terbakar, Pemuda Lumpuh dan Buta Ikut Terpanggang

Berita Terkait

Minggu, 24 November 2024 - 13:46

Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”

Senin, 18 November 2024 - 20:09

Pj Bupati Bantaeng Hadiri High Level Meeting, Andi Abubakar: “Antisipasi Inflasi Jelang Nataru 2025”

Sabtu, 16 November 2024 - 22:36

Pagelaran Seni KPU Bulukumba Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Pjs Bupati Apresiasi

Sabtu, 16 November 2024 - 19:44

Ruang Inap PKM Herlang Tanpa Ventilasi dan AC Mati, Amin Lahaseng Minta Evaluasi, Begini Tanggapan Kapus

Sabtu, 9 November 2024 - 19:08

Dema STAI Al Gazali Nilai Ceramah Harifuddin Lewa Provokatif di Bulukumba

Berita Terbaru

Bantaeng

Pesan Untuk Pemilih di Pilkada Bantaeng 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 07:26