Wajo, Sulsel – Berbagai cara dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mulai dari penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat, memasifkan vaksinasi, hingga opsi pemberlakuan pembatasan legiatan masyarakat (PPKM).
Untuk langkah pertama dan kedua, telah terlaksana dan berjalan di Kabupaten Wajo. Namun, langkah ketiga “terpaksa” akan ditempuh jika kondisi memang tidak memungkinkan. Mengingat kasus positif covid kembali meningkat drastis secara nasional beberapa pekan terakhir.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo beserta Forkopimda kini menyampaikan skenario PPKM. Ini terungkap dalam rapat koordinasi (rakor) dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19 dan rencana penerapan PPKM berbasis mikro di ruang kerja Bupati Wajo, Rabu (7/7/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Bappelitbangda Wajo selaku Ketua Tim Ahli Satgas Covid-19 Wajo, Andi Pallawarukka, mengatakan pada prinsipnya Pemkab Wajo siap menerapkan PPKM jika memang itu yang harus ditempuh. Hanya, PPKM yang akan diterapkan berbasis kearifan lokal.
“PPKM dinilai akan mampu menekan laju penularan Covid-19 yang dalam beberapa hari ini mengalami lonjakan kasus harian,” kata Pallawarukka.
Kini pihaknya tengah menyusun format PPKM di Wajo. Seperti disampaikan saat rakor, formatnya berbasis kearifan lokal. “Untuk penerapan PPKM berbasis kearifan lokal ini nantinya diperlukan upaya koordinasi, persamaan persepsi, dan sosialisasi,” beber Pallawarukka.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Wajo, drg. Armin, mengatakan kasus terkonfirmasi Covid-19 dalam satu bulan terakhir meningkat tajam secara nasional. Termasuk penambahan di Wajo. Bahkan sudah ada beberapa warga yang meninggal pasca-terkonfirmasi Covid-19. (hms/prd)