Wajo, Sulsel – Tim terpadu Kabupaten Wajo turun memantau kegiatan nelayan di perairan Danau Tempe. Ini sebagai langkah pengawasan sekaligus pencegahan praktik illegal fishing atau penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap yang tidak sesuai dengan peraturan.
Tim terpadu yang turun tergabung dari Satpol PP, Damkar, dan Penyelamatan Wajo, Polres Wajo, dan Dinas Perikanan Wajo. Giat berlangsung pada Selasa (10/5/2022) lalu.
Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengapresiasi langkah ini untuk mengawasi dan memantau langsung sekaligus sebagai upaya pencegahan praktik illegal fishing di perairan Danau Tempe. “Kami ucapkan terima kasih kepada semua yang tergabung dalam tim terpadu,” kata Amran Mahmud, Kamis (12/5/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Praktik illegal fishing juga menjadi keluhan warga saat safari Ramadan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo lalu. “Ini merupakan langkah cepat kita merespons aspirasi masyarakat yang kami terima saat safari Ramadan di Kecamatan Sabbangparu terkait maraknya praktik illegal fishing,” imbuh Amran Mahmud.
Amran Mahmud berharap ke depan pengawasan bukan hanya di perairan Danau Tempe tetapi juga di perairan lainnya. Selain itu, diharapkan peran serta masyarakat untuk bahu-membahu dengan pemerintah untuk memberantas praktik ilegal ini.
“Kami juga berharap kepada masyarakat agar bisa melaporkan kepada tim jika menemukan praktik illegal fishing. Karena untuk pengawasan dan pencegahannya ini dibutuhkan sinergitas dari semua pihak,” harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Kerja Sama Satpol PP, Damkar, dan Penyelamatan Wajo, Uzitawan, mengungkapkan bahwa setelah pemantauan di Danau Tempe, pihaknya akan turun menyasar lokasi lain.
“Sesuai dengan petunjuk Bapak Bupati, kita tidak hanya akan melakukan pengawasan di danau. Nantinya kita akan turun ke Teluk Bone sepanjang perairan di Kecamatan Pitumpanua, Keera, Sajoanging, Takkalalla, dan Penrang,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Perikanan Wajo, Nasfari, menuturkan praktik illegal fishing memang menjadi keresahan bagi nelayan pesisir Danau Tempe. Para oknum menggunakan alat tangkap yang bisa merusak ekosistem danau, seperti setrum aki yang berdampak kepada populasi ikan.
“Danau Tempe kita ini dihuni berbagai jenis ikan air tawar. Populasi melimpah. Karena itu perlu kita jaga dari sekarang. Apalagi masyarakat di pesisir Danau Tempe sebagai besar berprofesi sebagai nelayan. Kami bersama tim terpadu akan terus melakukan pengawasan,” bebernya.(prd)