Pengurus dan Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bantaeng ramai-ramai mundur sebagai Pengurus dan Kader di Partai Politik berwarna hijau.
Mundurnya sejumlah Pengurus dan Kader partai berlogo Ka’bah ini, kata salah satu Pengurus PPP, akibat keputusan Ketua DPC PPP Bantaeng, Andi Sugiarti Mangun Karim yang menunjuk dan mengangkat Nasrun Jamal sebagat staf ahli Fraksi PPP di DPRD Bantaeng.
“Dari banyaknya kader yang potensial dan telah bekerja untuk partai, namun tiba-tiba pengangkatan staf ahli bukan dari Pengurus atau Kader PPP sendiri,” ungkap Ketua Angkatan Muda Kabbah (AMK) PPP Bantaeng, Aldi Naba. Kamis malam, (03/10/24).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aldi mengatakan, mundurnya Pengurus dan Kader PPP ini tidak hanya berasal dari organisasi partai. Namun sayap partai juga. Diantaranya: Angkatan Muda Ka’bah (AMK), Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) dan Gerakan Pemuda Kabbah (GPK).
“Kami sudah memberikan surat pengunduran diri. Kita tempel di kaca Kantor PPP Bantaeng sebagai simbol kekecewaan kami terhadap kepemimpinan Andi Ugi,” tegas Aldi Naba.
Sedangkan Sekrtaris GMPI Bantaeng Muh. Fahmi Fahreza berharap, Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan segera turun tangan untuk segera melakukan evaluasi kepada Ketua DPC PPP Bantaeng, Andi Ugi (sapaan akrab Andi Sugiarti MK).
“Pak ketua Imam Fauzan harus segera turun tangan untuk evaluasi. Karena kekecewaan kami terhadap kepemimpinan Andi Ugi dan itu terjadi bukan hanya kali ini saja,” kata Fahmi yang diteruskan Aldi.
Dihubungi via WhatsApp pada Jumat pagi (04/10/24) dan ditanyakan terkait dengan aksi yang dilakukan bersama Kader PPP Bantaeng didepan Kantor DPC PPP Bantaeng (Kamis, 03/10/24), Pengurus PPP DPC Bantaeng, Fajri Karel SH.i mengatakan: “Kami dari Pengurus dan Sayap Partai nyatakan sikap untuk mundur dari kepengurusan PPP DPC Bantaeng karena kecewa terhadap kepemimpinan Ketua DPC PPP Bantaeng”.
“Kami tidak percaya lagi dengan DPC PPP Bantaeng dan kami menganggap Ketua DPC PPP Bantaeng, gagal dalam membina kader,” kata Fajri Karel.
Ditambahkan oleh Fajri Karel, bahwa pemilihan Tenaga Ahli Fraksi PPP di DPRD Bantaeng itu, mekanismenya hanya akal-akalan saja.
“Undangan fit dan proper test-nya saja jam 1, tapi undangan dikasih nanti jam 10 dan ada 4 orang yang mengikuti fit and proper test,” kata Fajri.
“Ternyata Nasrun Jamal sudah mengikuti tes sehari sebelumnya, sedangkan 3 orang lainnya ikut test dihari yang sama,” kata Fajri.
“Yang terjadi juga tidak ada Fit dan Proper Test. Yang ada hanya ngobrol-ngobrol biasa,” kata Fajri.
Menurut Fajri Karel SH.i, pemilihan staf ahli PPP di DPRD Bantaeng itu tidak ada indikator tertentu penilaiannya.
“Apalagi yang terpilih itu (Staf Ahli PPP di DPRD Bantaeng) adalah anggota Partai Ummat,” kata Fajri Karel.
“Aneh memang ini Ketua DPC PPP Bantaeng dan semoga bisa segera di evaluasi oleh PPP Pusat,” kata Fajri.
Ditambahkan oleh Fajri, bahwa yang nyatakan sikap untuk mundur dari kepengurusan PPP di DPC Bantaeng, adalah: Ketua AMK Bantaeng, Sekretaris GMPI Bantaeng dan Ketua GPK Bantaeng.
Dihubungi terpisah pada Jumat (04/10/24) dan ditanyakan perihal aksi Pengurus dan Kader PPP yang terjadi di Kantor DPC PPP Bantaeng, Sekertaris DPC PPP Bantaeng, Rudi Hartono menjawab: “Ketika mereka menganggap tidak cocok lagi di Partai, maka Itu hak mereka untuk mundur”.
“Tidak cocok lagi di Partai terkait dengan pemilihan staf ahli Fraksi PPP di DPRD Bantaeng,” kata Rudi.
Saat ditanyakan kembali perihal aksi Pengurus dan Kader serta Sayap Partai di Kantor DPC PPP Bantaeng, Rudi menjawab: “Memang diantara mereka menyampaikan akan mundur, tapi saya tidak tau kalau akan melakukan akksi seperti Itu”.