Halmahera Timur – Aktivitas penambangan nikel yang dijalankan oleh PT Position di Halmahera Timur, Maluku Utara, menjadi salah satu contoh bagaimana kegiatan tambang bsa berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah sekaligus menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara menunjukkan, pada kuartal I tahun 2025, perekonomian provinsi ini tumbuh mencapai 34,58% (yoy), tertinggi di Indonesia. Lonjakan tersebut didorong oleh perkembangan pesat sektor hilirisasi industri nikel yang menjadi motor utama pertumbuhan daerah.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyampaikan bahwa kontribusi komoditas nikel terhadap pertumbuhan ekonomi wilyah ini mencapai 75,3% pada kuartal I-2025. Ia menambahkan, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga meningkat menjadi 68,99%, dengan sektor industri pengolahan menyerap tenaga kerja paling besar, yaitu sekitar 24,66% dari total pekerja.
Di dalam grup perusahaan tempat PT Position bernaung yang terintegrasi dengan pabrik smelter, total penyerapan tenaga kerja diperkirakan mencapai 7.000 orang, terdiri atas 6.000 pekerja di smelter dan 1.000 di area tambang.
Sekitar setengah dari jumlah tersebut merupakan tenaga kerja lokal, sehingga manfaat ekonomi yang tercipta berdmpak langsung pada puluhan ribu warga, termasuk keluarga para pekerja.
Beroperasi di atas lahan seluas 4.017 hektare, PT Position dikenal sebagai perusahaan tambang bijih nikel yang tidak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Sejak memperoleh izin eksplorasi, perusahaan ini aktif berkontribusi bagi masyarakat lingkar tambang melalui berbagai program pembangunan, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik.
Warga sekitar menilai PT Position sebagai perusahaan yang terbuka dan peduli terhadap komunitas lokal, karena selalu hadir memberi dukungan dalam kegiatan sosial maupun keagamaan di desa-desa dampingan.
Sebagai anak usaha dari PT Harum Energy Tbk, PT Position menjalankan mandat untuk membangun nilai bersama masyarakat melalui program yang berbasis kebutuhan lokal, kolaboratif, dan berkelanjutan.
Harum Energy, yang mayoritas dimiliki oleh investor Indonesia, terus mengembangkan industri nikel terintegrasi yang berorientasi pada hilirisasi, keberlanjutan lingkungan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Komitmen tersebut juga tercermin dari berbagai aktivitas sosial PT Position, seperti pelatihan penggunaan alat berat bagi warga, program pemberdayaan ekonomi melalui pengelolaan sagu, hingga kegiatan restorasi lingkungan dengan penanaman mangrove bersama TNI.
Salah satu program unggulan adalah pembangunan rumah produksi sagu di Kecamatan Kota Maba yang diserahkan kepada kelompok Mobon Jaya. Fasilitas ini digunakan untuk mengolah batang sagu menjadi tepung dan makanan olahan yang dipasarkan di wilayah Halmahera Timur.
Menurut Hendy Wahyu Aji, Community Development Supervisor PT Position, permintaan terhadap tepung sagu dan olahannya cukup tinggi di pasar lokal.
“Kondisi tersebut menjadi latar belakang PT Position melakukan analisis dalam rangka percepatan dan peningkatan produksi dari kelompok Sagu Mobon Jaya di Desa Maba Sangaji sejak pertengahan 2024,” tutur Handy Wahyu Aji.
Selain pemberdayaan ekonomi, perusahaan juga fokus di bidang pendidikan dan peningkatan SDM.
PT Position mengirim tenaga pengajar ke SD Inpres Maba Sangaji, serta memberikan pelatihan keterampilan seperti operator alat berat dan pengelasan (welder) bagi warga setempat. Perusahaan juga rutin memberikan hewan kurban setiap tahun dan berbagai bantuan sosial lainnya.
Tak hanya di Maba Sangaji, PT Position juga turut membantu pembangunan ruang kelas baru (RKB) di SD Negeri Wailukum untuk menunjang proses belajar mengajar yang sempat terkendala keterbatasan fasilitas. (***)
