Beritasulsel.com – Ikatan Alumni Institut Keguruan dan ilmu pendidikan Ujung Pandang (sekarang Universitas Negeri Makassar) disingkat IKA IKIP/UNM akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) dan silaturahim nasional (Silatnas) pada 19 – 20 Januari 2019 di Makassar.
Salah satu Alumni angkatan 2001, Andi Fajar Asti, kepada beritasulsel.com mengatakan pertemuan tersebut adalah ajang untuk penyegaran kepengurusan IKA IKIP/UNM, sehingga dibutuhkan sosok ketua umum yang punya perspektif dan visi besar menjaga marwah almamater.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKA IKIP/UNM, juga diharapkan mengambil peran untuk mewujudkan misi UNM. Sehingga IKA IKIP/UNM tidak boleh dipisahkan dari Universitas.
Penelusuran alumni melalui tracer study wajib dilakukan IKA IKIP/UNM untuk mendapatkan info perkembangan distribusi dan daya serap alumni. “Ini penting agar menjadi preferensi dalam perbaikan kurikulum universitas yang lebih kekinian” ujarnya.
Selain itu, perlu mendorong alumni menjadi bagian dari kepemimpinan nasional. Tentu kekuatan jaringan alumni wajib hadir untuk menguatkan posisi tersebut.
IKA IKIP/UNM juga perlu membaca perkembangan masyarakat dunia khususnya era revolusi industri 4.0. Situasi global ini, memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap budaya dan iklim perguruan tinggi.
Untuk itu, IKA IKIP/UNM perlu dipimpin sosok yang kuat dan mumpuni. Termasuk mampu mengakomodir kepentingan alumni dan civitas Universitas Negeri Makassar.
“Adalah Nurdin Halid (NH) yang diangggap perlu turun gunung membenahi IKA IKIP /UNM dan mewujudkan cita-cita diatas dengan pengalamannya yang cukup, baik dalam kontestasi nasional dan maupun internasional” jelas Andi Fajar Asti.
“Dengan demikian, saya selaku inisiator pertemuan alumni IKIP /UNM Se-Jabodetabek tahun 2016 lalu mendorong sepenuhnya NH menahkodai kembali IKA IKIP /UNM” tutup Andi Fajar Asti yang juga Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia. (Sambar/BSS)
