Jakarta – Dua orang jemaah haji Indonesia dikabarkan meninggal dunia di tanah suci, keduanya adalah Hadia Dg Saming (73), yang terbang dengan maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-1203. serta Sukardi Ratmo Diharjo (59).
Hadia Dg Saming yang tergabung dalam kloter 5 Embarkasi Makassar, dikabarkan meninggal dunia pada hari Jumat (20/07) sekitar pukul 15.04 WAS di Klinik Bandara AMMA. Sedangkan Sukardi Ratmo Diharjo jemaah haji kloter 1 embarkasi Jakarta meninggal dunia saat sedang sujud shalat Ashar di Masjid Nabawi.
Tim Media Center Haji (MCH) Madinah saat menjelaskan kronologi kejadian hingga kedua jemaah haji asal Indonesia tersebut meninggal dunia mengatakan, Hadia berangkat dari Embarkasi Makassar bersama rombongan dari Kabupaten Gowa dan Barru.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hadia mula-mula tak sadarkan diri saat menuju antrean keimigrasian menuju Gerbang Zero Bandara AMMA saat dibopong putrinya Asmia Hadi Hasan yang berusia sekitar 50 tahun.
Andi Marolla, petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang mendampingi rombongan Hadia dari Embarkasi Makassar menuturkan, di atas pesawat, sekira 2-3 jam sebelum pendaratan Hadia sudah tak sehat. Ia sesak nafas dan diketahui memang memiliki riwayat bronkhitis.
Hadia menolak diangkut memakai mobil khusus untuk pasien pengguna kursi roda setelah turun dari pesawat. Saat mengantre untuk imigrasi, ia pingsan kala dipapah Asmia Hadi, lalu dibawa ke klinik bandara.
Di klinik bandara, Hadia mengalami asistol alias henti jantung. Petugas paramedis coba lakukan Cardiopulmonary Resusication (CPR) atau usaha untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan sirkulasi serta penanganan akibat terhentinya denyut jantung tapi tidak berhasil hingga akhirnya Hadia dinyatakan wafat sekitar pukul 15.04 WAS di Klinik Bandara AMMA.