Beritasulsel.com – Randi (21), mahasiswa Universitas Halu Oleo yang tewas tertembak, ditemukan 500 meter dari lokasi demonstrasi di DPRD Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat ini tim forensik sedang mengautopsi jasad Randi untuk menganalisis peluru yang menembus dada kanannya.
“Setelah dilakukan pemeriksaan beberapa saksi di lokasi, bahwa yang bersangkutan diduga ditemukan 500 meter dari lokasi demo. Untuk itu, dugaan yang meninggal dunia tadi diduga penyebabnya luka tembak, kita belum tahu secara pasti. Oleh karena itu, perlu diadakan autopsi secara scientific oleh tim gabungan secara netral,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2019) malam.
“Polri turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya ananda Randi di Sulawesi Utara,” lanjut Iqbal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Iqbal menuturkan, jika Randi tewas karena luka tembak, penyelidikan akan mengarah kepada identifikasi jenis peluru dan uji balistik untuk menentukan arah dan sudut tembakan.
“Dan yang harus diketahui semua pihak bahwa dalam rangka penyampaian pendapat di muka umum beberapa hari ini, Bapak Kapolri dengan tegas menyampaikan tidak ada yang menggunakan peluru tajam dan peluru karet,” ujar Iqbal.
Iqbal menjelaskan, pasukan pengendali massa hanya dilengkapi kendaraan taktis water cannon dan senjata penembak gas air mata. “(Gas air mata) itu pun atas eskalasi yang meningkat dan sudah anarkis dan merusak,” sambung Iqbal.[source]