Beritasulsel.com,Sinjai- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sinjai menemukan salah satu Siswa Sekolah Dasar (SD) bernama Fikar (11) tercoklit sebagai Pemilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Temuan itu didapatnya saat monitoring di Desa Bonto Katute, Kecamatan Sinjai Borong didampingi Panwascam Minggu (21/7/2024) kemarin.
Ketua Bawaslu Sinjai, Muhammad Arsal Arifin mengakui menemukan kejanggalan saat melakukan monitoring dan uji petik hasil Coklit oleh Pantarlih di Desa Bonto Katute, Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari hasil penelusuran katanya, Seorang anak Kelas 4 SD atas nama Fikar tercatat didalam dokumen kependudukan berumur 20 tahun dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memilih pada pilkada 2024.
“Ini mengherankan, meski dokumen Kartu Keluarga (KK) telah memenuhi syarat untuk Coklit tetapi orang tua membantah jika umur anaknya sudah berumur 20 Tahun,” ujar Mantan Ketua KPU Sinjai itu, Senin (22/7/2024).
Dari hasil penelusuran tersebut, Bawaslu Sinjai kembali melakukan pendalaman atas dokumen kependudukan dan ternyata di dalam KK itu memiliki 2 nama yakni Fikar dan Zulfikar (20) dengan orang yang sama
“Siswa itu memiliki 2 nama didalam Dokumen Kependudukan meski tanggal lahirnya berbeda dan sebenarnya dia Tidak Masuk Syarat (TMS),” bebernya.
Olehnya itu, Bawaslu Sinjai berharap kepada instansi terkait agar melakukan pengecekan ulang terhadap dokumen kependudukan Siswa tersebut.
“Jangan Main-main soal data pemilih karena salah satu tugas kita adalah memastikan semua proses tahapan data pemilih sesuai regulasi sehingga menciptakan data pemilih yang berkualitas,” pungkasnya.