Makassar, Sulsel – Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Rakernas ini diharapkan sebagai ajang kolaborasi antarsesama dan menemukan solusi khususnya kepada pelaku usaha atau UMKM atau perajin lokal.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulsel Naoemi Octarina mengatakan poin-poin rakernas tersebut nantinya diejawantahkan dalam program dekranasda daerah agar terimplementasi.
Naomi menjelaskan, selepas rakernas ini nantinya akan diadakan rakor dengan OPD-OPD agar paham aturannya sehingga menciptakan jalur koordinasi yang baik antarsesama. “Agar sinkronkan kebijakan daerah, provinsi dan pusat. Insyaallah November diadakan rapat koordinasi,” jelas Naomi, Selasa, 20 September.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, pihaknya juga sudah menggelar kegiatan Pengembangan Layanan Konsultasi Hukum Untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu dikarenakan UMKM juga sering menghadapi kesulitan jika bersentuhan dengan masalah hukum.
Padahal, Naoemi mengatakan UMKM berkontribusi dalam menyerap tenaga kerja sangat besar. Dia mencatat, di Sulsel terdapat 1.571,261 unit dengan skala usaha mikro, kecil dan menengah. Sekitar 87 persen atau sekitar 1.465.543 unit sektor yang mendominasi usaha tersebut yaitu sektor perdagangan, selanjutnya adalah sektor produksi atau industri olahan makanan minuman berada di kisaran 45 persen.
Sebagai lembaga yang membina para perajin Dekranas mendukung kemandirian ekonomi Indonesia. Apalagi, pascapandemi Covid-19 yang memberikan dampak dan tantangan di berbagai sektor, termasuk bagi para perajin yang membuat produk kriya.
Tantangan-tantangan itu di antaranya keterbatasan permodalan, kurangnya akses pasar, minimnya regenerasi SDM perajin yang andal, dan persaingan ketat dengan produk sejenis dari luar negeri yang telah membanjiri Indonesia.
Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin berharap rakernas ini dapat menyusun program-program yang mampu mengatasi permasalahan-permasalahan bagi pelaku UMKM, sebagaimana disebutkan di atas.
“Solusi itu hendaknya didukung dengan terobosan dan ide kreatif untuk meningkatkan daya saing, sehingga perajin dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bahkan bersaing di pasar global,” katanya di sela-sela membuka Rakernas Dekranas 2022, di Istana Wakil Presiden, Auditorium Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), Jakarta, Selasa, 20 September.
Menurutnya, rakernas yang mengusung tema ‘Semangat Bertahan, Rajin Berdaya Saing’, memiliki arti menunjukan semangat para perajin untuk terus berkarya dan meningkatkan daya saing di saat pandemi Covid-19 yang menghantam sendi-sendi perekonomian seluruh bangsa di dunia.
Ia juga menyampaikan, program kerja yang diusung ini akan dijadikan pedoman bagi organisasi Dekranas dan Dekranasda di seluruh Indonesia selama satu tahun ke depan. “Semoga dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi pengembangan industri kerajinan Indonesia serta dapat meningkatkan kesejahteraan para perajin yang terlibat di dalamnya,” harapnya.
Ketua Harian Dekranas Tri Tito Carnavian melaporkan bahwa kegiatan Rapat Kerja Nasional Dekranas 2022 bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan Dekranas yang telah dilakukan selama Januari-September 2022, dan merencanakan program kerja Dekranas untuk periode 2023.
Hadir pula dalam Rakernas tersebut, para Pengurus Pusat Dekranas, Ketua Dekranasda seluruh Indonesia yang hadir secara langsung, serta Pengurus Dekranasda dari seluruh provinsi/kabupaten/kota Indonesia yang hadir secara daring. (*)