Lutra – Seorang pria petani gula aren bernama Peco, tewas usai berduel dengan ular piton sepanjang enam meter.
Pria berusia 30 tahun tersebut ditelan bulat bulat oleh sang predator.
Mayatnya ditemukan di dalam perut ular piton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Mamea, Desa Malimbu, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada hari Selasa (26/11/2024), sekitar pukul 17.30 Wita.
Menurut Kepala Desa Malimbu, Kasrim, pada hari Selasa siang, Peco masuk ke kebunnya yang berjarak kurang lebih 5 kilometer untuk membuat gula aren.
Namun sampai malam, Peco belum juga pulang sehingga keluarganya yang khawatir langsung menyusul masuk ke kebun.
Saat tiba di rumah rumah kebun, keluarga tidak menemukan Peco, lalu dicarilah di sekeliling kemudian ditemukan barang yang biasa dibawa oleh Peco.
Di dekat barang bawaan itu, ditemukan ular piton yang kepalanya sudah terluka bekas tebasan senjata tajam.
“Luka tersebut bekas tebasan parang sekitar 50 centimeter. Jadi sebelum dimangsa, ini anak (peco) kemungkinan melawan (duel) namun kalah sehingga dimakan (ditelan piton),” ungkap Kasrim, Minggu (29/11).
Keluarga Peco yang menemukan ular piton tersebut tidak mampu membunuhnya karena masih melawan meski perutnya telah membesar.
Keluarga Peco keluar memanggil warga lain dan mereka beramai ramai membunuh sang ular.
Setelah dibunuh, barulah perutnya dibelah dan ditemukanlah mayat Peco. Pada bagian kepala Peco ditemukan bekas gigitan ular.
“Setelah perut ular dibelah, mayat korban dikeluarkan kemudian dievakuasi ke rumahnya yang jaraknya sekitar 5 kilometer. Terdapat luka bekas gigitan ular di kepala korban,” pungkas Kasrim. (Beritasulsel.com jaringan Beritasatu.com / ***)