Beritasulsel.com – Desa Pancana merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan dan Desa ini memiliki latar belakang dan budaya yang dikatakan menarik.
Walaupun di Desa Pancana tersebut memiliki banyak keindahan dan budaya yang dapat dimanfaatkan dengan baik, akan tetapi permasalahan yang selalu dihadapi di Desa tersebut adalah kurangnya pengetahuan dalam melakukan pengemasan dengan unik dan menarik, serta kurangnya pengetahuan dalam melakukan pemasaran untuk produk olahan yang diciptakan oleh para pelaku usaha rumah tangga.
Sehubungan dengan hal tersebut Tim Pengabdian dari Universitas Negeri Makassar melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) melaksanakan kegiatan pelatihan pengemasan dan penasaran produk olahan pada pelaku usaha di Desa Pancana yang dilaksanakan di Kantor Desa Pancana Barru, Jum’at, (18 Juli 2025).

Pelaksanaan kegiatan ini didanai oleh PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) atau Dana Hibah dari kampus Universitas Negeri Makassar.
Rangkaian kegiatan ini diikuti kurang lebih 27 peserta yang rata-rata mereka adalah warga Desa Pancana.
Adapun penyelenggara kegiatan ini, mereka merupakan Dosen di Universitas Negeri Makassar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H), yang terdiri dari Dr. Firdaus W. Suhaeb, M.Si sebagai Ketua Tim Pelaksana PKM dengan 3 anggota yaitu Dr. Ridwan Said Ahmad, S.Sos, M.Pd., Muhammad Aksha Wahda, S.Sos, M., dan Salwiah, S.Pd. M.Pd.
Program ini dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Pancana, Ishaq dan disambut dengan baik oleh masyarakat desa terkhusus ibu-ibu PKK.

Hal itu terlihat dari antusias masyarakat mengikuti pelatihan dan keikutsertaan peserta dari awal kegiatan sampai berakhirnya kegiatan.
Kegiatan pelatihan itu sendiri, dibagi dalam 3 sesi yang diawali dengan pembukaan, lalu dilanjutkan dengan sesi pemberian maten dan terakhir sesi praktek.
Firdaus W. Suhaeb menyampaikan materi secara detail tentang pentingnya dalam menjaga pengemasan agar tetap higienis dan menarik dilihat.
“Bukan hanya tentang pengemasan, akan tetapi juga tentang bagaimana menjaga produk olahan tetap dikenal oleh masyarakat luas dan dapat tersebar sampai ke luar daerah,” kata Firdaus.
Di sesi pemberian materi, Pahrul menjelaskan bagaimana cara mengelola pemasaran dengan baik dan benar.
Dan diakhir kegiatan, para peserta menyampaikan apresiasi sangat puas dengan pelaksanaan pelatihan ini, karena memiliki tambahan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola pengemasan dan pemasaran untuk produk olahan mereka.
“Pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam mengatasi hambatan yang selama ini dialami oleh para pengusaha rumahan di Desa Pancana, khususnya dalam hal tampilan produk dan cara mempromosikan ke customer secara luas,” kata Firdaus. Kamis, (24 Juli 2025).
“Kegiatan kami itu tidak hanya memberi wawasan baru, tetapi juga membekali peserta dengan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan,” ungkapnya.
“Sedangkan pandangan lain dari program ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kemasan serta pemahaman akan strategi promosi yang tepat, karena produk lokal diharapkan mampu bersaing di pasar yang lebih luas, sekaligus dapat mendorong kemandirian ekonomi masyarakat secara berkelanjutan,” pungkasnya.
