Makassar – Kapolsek Biringkanaya jajaran Polrestabes Makassar, Kompol Nico Ericson Reinhold, angkat bicara usai dilapor ke Propam Polda Sulsel gara gara menahan mobil milik Muh. Yusuf tanpa surat penahanan atau surat penyitaan.
Kompol Nico melalui penyidik Polsek Biringkanaya Aipda Rusmin mengatakan bahwa pada tanggal 11 Desember 2024, PT Moladin Finance Indonesia telah mengadukan Muh. Yusuf ke Polsek Biringkanaya tentang dugaan tindak pidana penipuan/perbuatan curang.
Modusnya, Muh. Yusuf menjaminkan mobil truk bernomor polisi DD-8457-SK tersebut ke pihak PT Moladin, namun belakangan Muh. Yusuf menunggak cicilan dan diduga memindahtangankan mobil itu ke pihak lain maka PT Moladin melapor ke Polsek Biringkanaya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi ada laporan atau pengaduan sebelumnya dari PT Moladin yaitu pada tanggal 11 Desember 2024,” ucap Rusmin kepada Beritasulsel.com jaringan Beritasatu.com, Kamis (20/2/2025).
Kemudian pada tanggal 23 Januari 2025, masih kata Rusmin, mobil tersebut terjaring razia lalu lintas di wilayah Biringkanaya.
“Karena sang sopir tidak bisa memperlihatkan SIM dan STNK maka mobil tersebut ditilang dan dibawa ke Polsek Biringkanaya untuk diamankan sementara,” imbuhnya.
Pada tanggal 25 Januari 2025, sambung Rusmin, PT Moladin memohon lagi ke Polsek Biringkanaya agar menitip mobil tersebut karena PT Moladin akan melakukan Gugatan Sederhana (GS) ke Pengadilan Negeri Pinrang.
Maka, setelah pihak Muh. Yusuf menebus denda tilangnya di Kejaksaan, Polsek Biringkanaya tidak memberikan mobil tersebut ke Muh. Yusuf, dengan alasan pihak Muh. Yusuf tidak bisa memperlihatkan bukti kepemilikan yang sah seperti STNK dan BPKB serta atas dasar PT Moladin telah memohon ke Polsek Biringkanaya agar menitip mobil itu.
Saat ditanya mengapa Polsek Biringkanaya yang memproses laporan PT Moladin sedangkan akad kredit antara Muh. Yusuf dengan PT Moladin terjadi di Kabupaten Pinrang, Rusmin mengaku bahwa Polsek Biringkanaya masih wilayah Sulawesi Selatan.
Laporan yang tidak bisa diproses, kata Rusmin, adalah peristiwa yang terjadi di Sulawesi Barat namun dilapor di Sulawesi Selatan.
“Saya sudah perlihatkan surat perintah penyelidikan saya. Kop surat dalam surat perintah penyelidikan tersebut tertulis wilayah Sulawesi Selatan Res Kota Besar Makassar Polsek Biringkanaya. Berarti (itu sah), kecuali saya di daerah Sulawesi Barat, nah itu yang tidak bisa. (Kemudian ini) kan masih proses penyelidikan,” sebut Rusmin.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya